Kediri (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional (Subdivre) Kediri, Jawa Timur, menyebut stok beras untuk kebutuhan ketahanan pangan masih aman sampai 12 bulan ke depan. Kepala Bulog Subdivre Kediri Arif Mandu, Kamis mengatakan penyerapan beras di wilayah Bulog Kediri sudah sampai 36 ribu ton. Stok itu masih mencukupi sampai satu tahun ke depan. "Sampai sekarang penyerapan masih terus dilakukan. Para petani yang tanam padi gadu juga sudah hampir panen," katanya. Pihaknya menyebut, tiga daerah wilayah Bulog Kediri yaitu Kota/Kabupaten Kediri, serta Kabupaten Nganjuk hampir masih merata terdapat petani yang masih panen padi. Bulog juga sudah bekerjasama dengan sejumlah distributor ataupun kelompok tani untuk mengirimkan beras pembelian mereka ke Bulog. Arif juga mengatakan, dalam penyerapan memang terdapat kendala, seperti musim tanam yang mundur, serta banjir. Musibah banjir yang terjadi di Jawa Barat dan Jawa Tengah juga berpengaruh pada penyerapan. Banyak pedagang dari daerah itu yang mencari beras sampai ke Jawa Timur, sehingga beras petani pun sebagian dibeli pembeli dari daerah itu. Ia menyebut, pada 2014 ini target penyerapan beras di Bulog Kediri sampai 75 ribu ton. Walaupun terdapat kendala musim tanam yang mundur, serta banjir, ia yakin penyerapan bisa maksimal. Pihaknya juga mengatakan hasil penyerapan bulog untuk berbagai keperluan, seperti untuk penyaluran program raskin atau beras untuk warga miskin. Setiap bulan, Bulog Kediri mendistribusikan sekitar 3.200 ton beras untuk rumah tangga sasaran penerima manfaat yang tersebar di tiga daerah wilayah Bulog Kediri, yaitu Kabupaten/Kota Kediri, serta Kabupaten Nganjuk. Selain untuk penyaluran raskin, stok beras di bulog juga juga untuk ketahanan pangan. Terlebih lagi, saat ini mendekati Ramadhan, dimana kebutuhan pokok sering naik menjelang bulan suci bagi umat Islam tersebut. Untuk saat ini, Bulog Kediri juga sudah menyiapkan stok untuk Ramadhan. Bulog masih menunggu keputusan resmi dari Pemprov Jatim terkait dengan jadwal untuk operasi pasar, guna menekan harga bahan pokok terutama beras agar stabil. "Kami tunggu instruksi dari Pemprov Jatim. Kami tentunya ada operasi pasar," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014