Oleh Ahmad Wijaya Jakarta (Antara) - Wakil Presiden Boediono mengatakan Gerakan Indonesia Mengajar agar tetap dipegang swasta dan jangan diserahkan ke pemerintah karena justru tidak akan berjalan baik, khususnya dalam pendanaan. "Kalau diserahkan kepada pemerintah dan menggunakan APBN malah tambah ruwet di lapangan. Saya tahu ruwetnya seperti apa kalau menggunakan APBN, jadi lebih baik inisiatifnya diserahkan swasta saja," kata Boediono saat melepas 75 pengajar Gerakan Indonesia Mengajar angkatan VIII di Kantor Wapres Jakarta, Rabu. Hadir dalam acara itu Wakil Menteri Pendidikan dan kebudayaan Musliar Kasim serta Pendiri gerakan Indonesia Mengajar Anies Bawesdan. Menurut Boediono, sejak pertama dilakukan Gerakan Indonesia Mengajar angka sampai angkatan tujuh, program ini sangat bagus bagi dunia pendidikan karena bisa langsung menjangkau masyarakat di pedalaman tanpa melewati lika-liku yang berbelit sehingga efektif. Dikatakan, sejak dirinya melepas pengajar angkatan pertama sampai angkatan terakhir ini, banyak mendapat laporan telah mendapat hasil positif terutama mampu menjangkau masyarakat terpencil atau akar rumput. "Dengan adanya program ini tentunya pemerintah daerah akan terbantu. Oleh sebab itu kepala daerah hendaknya juga bisa mendukung program ini," kata Boediono. Wapres menilai pendidikan dan kesehatan ibarat dua sisi mata uang yang berbeda namun memiliki arti yang penting.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014