Bojonegoro (Antara Jatim) - Bulog Subdivre III Bojonegoro, Jawa Timur, menyebutkan perolehan pengadaan yang baru mencapai 56,5 ribu ton setara beras (per 13 Mei), belum maksimal dibandingkan dengan target pengadaan sebesar 200 ribu ton setara beras. "Perolehan pengadaan yang saat ini baru 56,5 ribu ton setara beras memang belum maksimal. Penyebabnya harga beras cukup tinggi di awal panen musim hujan lalu, sehingga menyulitkan mitra kerja dalam memperoleh beras dan gabah," kata Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Efdal, Selasa. Ia menjelaskan di awal pengadaan tercatat sebanyak 119 mitra kerja termasuk gabungan kelompok tani (gapoktan) di tiga kabupaten yang mendaftar, namun dalam prakteknya yang mampu bekerja memperoleh beras atau gabah hanya 77 mitra kerja. "Mitra kerja kesulitan memperoleh beras, sebab panenan musim hujan lalu harga cukup tinggi," ujarnya. Ia menyebutkan harga beras di wilayah kerjanya meliputi Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan, di atas Rp7.000/kilogram, jauh melampaui harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.600/kilogram. Di lain pihak, katanya, pedagang dari luar daerah juga banyak yang melakukan pembelian gabah dan beras di wilayah kerjanya. "Tapi kami tetap berusaha bisa memenuhi target pengadaan yang ditetapkan tahun ini sebesar 200 ribu ton setara beras," katanya, menegaskan. Menurut dia, masih banyak beras yang disimpan petani, pedagang dan di penggilingan padi hasil panen musim hujan lalu, selain masih ada panen tanaman padi musim kemarau. Oleh karena itu, ia mengaku akan memaksimalkan Satgas Bulog dan Unit Pengelolaan Gabah dan Beras di Kecamatan Kalitidu dan Lamongan, milik bulog dalam memperoleh gabah dan beras. "Perolehan pengadaan akan cepat meningkat sekitar Juni-Juli, sebab banyak petani yang akan menjual berasnya untuk biaya pendidikan anak-anaknya," ucapnya. Mengenai kemampuan gudang penampungan yang dimiliki, menurut dia, masih mencukupi untuk menampung perolehan pengadaan yang saat ini sekitar 1.000 ton setara beras/hari. "Kalau memang empat gudang yang kami miliki penuh, maka kami akan menyewa gudang milik masyarakat," jelasnya. Ia juga menyebutkan empat gudang yang dimiliki di Wire, Tuban, Kalitidu, Bojonegoro, Babat serta Sukorejo Lamongan, saat ini menampung sekitar 71 ribu ton setara beras. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014