Jember (Antara Jatim) - Demonstrasi puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat, diwarnai kericuhan.
Bahkan sejumlah aktivis sempat diamankan dan delapan mahasiswa terkena pukulan oleh petugas karena berusaha mencopot baliho peringatan Hardiknas yang dipasang di alun-alun kabupaten setempat.
"Mereka terpaksa diamankan karena berusaha menurunkan paksa spanduk peringatan Hardiknas yang bergambar Bupati Jember MZA Djalal yang terpasang di alun-alun kota, namun setelah diamankan mereka dilepas kembali," kata seorang anggota polisi Intelkam Polres Jember yang enggan disebut namanya.
Puluhan aktivis HMI melakukan orasi di pintu Pemkab Jember sebelah barat dan mendesak Bupati Jember MZA Djalal untuk keluar dan menemui para pengunjuk rasa, namun keinginan mereka untuk bertemu MZA Djalal tidak tercapai.
Para pengunjuk rasa akhirnya kecewa dan berusaha masuk ke dalam kantor Pemkab Jember, sehingga menyebabkan aksi saling dorong antara mahasiswa dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berjalan cukup lama hingga menyebabkan pagar pintu masuk pemkab setempat rusak.
Setelah aksi dorong selesai, tanpa ada komando, sejumlah aktivis mahasiswa langsung berlari menuju alun-alun untuk menurunkan paksa baliho peringatan Hardiknas, sehingga puluhan aparat kepolisian dan Satpol PP Jember mengejar mahasiswa yang diduga sebagai perusak baliho tersebut.
"Aparat yang tidak dapat mengendalikan amarahnya langsung memukul para aktivis, bahkan tidak sedikit dari petugas itu malah menghajar mahasiswa," kata kata koordinator aksi aksi HMI Jember, Farid Faisal.
Sedikitnya delapan mahasiswa yang mengalami luka-luka di antaranya ada yang mengalami pukulan di wajah, punggung hingga kepala yang benjol karena pentungan petugas, sehingga mahasiswa yang tidak terima dengan kejadian itu melaporkan kebrutalan aparat ke Mapolres Jember.
Menurut dia, HMI Jember melakukan unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dengan tuntutan pemberantasan buta aksara dan masih banyaknya persoalan pendidikan yang harus dituntaskan oleh Pemkab Jember.
Sementara itu, di pintu halaman Pemkab Jember bagian timur juga dipenuhi aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang berunjuk rasa dengan tuntutan yang sama, namun demonstrasi PMII lebih tertib dan perwakilannya ditemui oleh pejabat Dinas Pendidikan setempat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014