Jember (Antara Jatim) - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendesak pemerintah kabupaten untuk serius dan menuntaskan persoalan buta aksara yang masih cukup tinggi di kabupaten setempat. Puluhan aktivis PMII Jember melakukan "longmarch" dan berunjuk rasa sambil membawa sejumlah poster tuntutan di halaman kantor pemkab setempat, Jumat, dan aksi tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional. "Angka buta aksara di Jember tertinggi di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik yakni mencapai 204 ribu jiwa pada tahun 2010 dan tahun ini jumlahnya masih cukup banyak," kata koordinator aksi PMII Jember Aris Darwanto. Ia mengaku prihatin masih banyaknya warga yang masih belum bisa membaca dan berhitung, padahal anggaran untuk program pengentasan angka buta aksara secara keseluruhan cukup banyak di Indonesia. "Masih cukup tingginya angka buta aksara seharusnya menjadi perhatian serius dari Pemkab Jember dan kepemimpinan Bupati MZA Djalal tinggal satu tahun lagi, sehingga hal tersebut harus menjadi prioritas sebelum jabatan beliau berakhir," paparnya. Selain buta aksara, lanjut dia, masih banyaknya sarana dan prasarana pendidikan yang jauh dari kata layak, terutama di kawasan pinggiran dan pelosok desa, sehingga hal tersebut berbeda jauh dengan fasilitas pendidikan di kawasan kota. "Kami mendesak pemerintah melalui Dinas Pendidikan Jember untuk mengupayakan pemerataan sarana dan prasarana pendidikan, sehingga mutu pendidikan secara keseluruhan dapat meningkat dan tidak hanya terpusat di kawasan kota saja," ucapnya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014