Surabaya (Antara Jatim) - Calon Presiden Konvensi Rakyat, Isran Noor, menegaskan Indonesia membutuhkan pemimpin yang mengerti dan paham serta bisa mengelola pertanian dengan baik. "Hal itu penting karena Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani," kata Isran yang juga Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur, dalam rilisnya, Jumat. Menurut dia, di negeri yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani ini sangat disayangkan, bila melihat perkembangan pertanian yang relatif terbelakang. "Apalagi di daerah-daerah luar Pulau Jawa," kata Isran yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). Ia mengatakan para pemimpin pertanian di daerah-daerah sangat tertinggal dari para pemimpin di Jawa. Pemerintahan dan kebijakan pun semua terlalu terpusat di daerah tersebut. Padahal, kata dia, terlalu banyak lahan-lahan subur di luar Jawa yang bisa diolah, tetapi tidak dipedulikan sampai pada akhirnya sumber daya alam itu justru dimanfaatkan oleh pihak asing. "Sekilas kedatangan pihak asing itu seolah-olah menunjukkan bahwa Indonesia semakin maju dan terkesan 'go international'. Padahal yang terjadi justru sebaliknya, negara ini sedang dirampas perlahan-lahan," katanya. Oleh karena itu, menurut dia, diperlukan sebuah pemerintahan yang mengerti betul dan bisa mengelola pertanian sebaik-baiknya. Selain itu, pemerintah yang bisa dengan bijaksana mengatur perusahaan asing yang ingin memanfaatkan lahan Indonesia. "Pemerintah yang tegas menghukum pihak-pihak yang merusak alam dan merugikan rakyat, sehingga kesejahteraan pun tercapai dan kemiskinan juga berkurang, seperti yang terjadi di Kutai Timur," kata Isran. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014