Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah pengusaha di Surabaya yakin program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) dapat mengurangi subsidi Rp795 miliar dari total subsidi komoditas tersebut di Jatim Rp9,07 triliun.
"Penghematan subsidi BBM itu kami prediksi terealisasi pada 10 bulan mendatang," kata Ketua Asosiasi Perusahaan CNG Indonesia (APCNGI) Wilayah Jawa Timur, Puspito N Buntoro, di Surabaya, Selasa.
Akan tetapi, kata dia, harus memenuhi sejumlah faktor, khususnya bila semua program konversi yang diusung pemerintah dan didukung pengusaha swasta bisa terlaksana dengan baik.
"Untuk merealisasi program konversi BBM ke BBG di Jatim, kami telah mengoperasikan 16 'Mother Station' (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas/SPBG)," ujarnya.
Selain itu, anggota APCNGI Wilayah Jawa Timur juga telah menyiapkan sekitar 32 "Daughter Station" (Mobile Refuelling Unit/MRU) untuk melayani kebutuhan masyarakat di seluruh Jawa Timur.
"Jangan khawatir kehabisan BBG dan tidak mengetahui letak SPBG dan 'MRU'," katanya.
Karena, menurut dia, pada saat ini salah satu penyedia konverter kit di Surabaya telah mempunyai "Digital" Konverter Kit yang bisa menampilkan jumlah BBG yang tersedia di dalam tangki.
"Dengan menggunakan 'Digital' Konverter Kit maka pengguna kendaraan bermotor ber-BBG bisa memprediksi jarak tempuh yang harus dicapai dengan sisa BBG di tangki," katanya.
Salah satu anggota APCNGI Wilayah Jatim, Martono, membenarkan penerapan perangkat yang diklaim satu-satunya di Indonesia karena mampu menampilkan jumlah BBG yang ada di tangki juga dapat mengukur jarak SPBG terdekat dengan kendaraan pengguna.
"Tentunya bisa diketahui dari 'dashboard GPS Map' yang terintegrasi di kendaraan bermotor," katanya.
Di sisi lain, untuk menjamin layanan purna jual, lanjut dia, konsorsium yang terdiri dari pihak Pertamina, PGN, Hiswana Migas, dan APCNGI telah menyiapkan tenaga ahli untuk kendaraan ber-BBG.
"Kami juga menyediakan bengkel konversi, perawatan termasuk suku cadangnya serta terus menambah SPBG di seluruh Jatim," katanya.
Ia berharap, pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat di provinsi ini mendukung program konversi BBG. Dengan begitu, mampu mengurangi polusi gas buang dan tidak ada dampak sosial yang besar di masyarakat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014