Bangkalan (Antara Jatim) - Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Jumat menggelar bimbingan teknis tentang pengawasan pemilu bagi 998 orang Panitia Pengawas Lapangan di wilayah itu, guna meningkatkan profesionalisme kerja pengawas.
"Bimtek pembekalan kepada para PPL yang akan menjalankan tugasnya sebagai pengawas lapangan ini penting, mengingat dinamika permasalahan pemilu legislatif nantinya akan sangat komplit," kata Ketua Divisi Penindakan Panwaslu Bangakalan Fajar Hariyanto.
Fajar mengatakan, situasi politik di lapangan pada pemilu legislatif berbeda dengan situasi pada pelaksanaan pemilihan gubernur dan pemilihan bupati, karena yang dihadapi penyelenggara pemilu nantinya adalah banyak calon.
Oleh sebab itu, sambung dia, dalam menghadapi persoalan di TPS maupun di lapangan, petugas PPL juga harus lebih giat bekerja, selain lebih inten berkoordonasi dengan panitia pengawas kecamatan.
Jika di lapangan ada temuan pelanggaran, Fajar juga meminta agar tidak bertindak sendiri.
"Kalaupun terpaksa harus bertindak sendiri, kami meminta agar petugas PPL harus menggunakan bahasa yang santun, agar tidak memperkeruh suasana," ujarnya.
Panwaslu Kabupaten Bangkalan, kata dia, tidak ingin tragedi anggota PPL di Kabupaten Sumenep, juga terjadi di Bangkalan. Dimana seorang anggota PPL terpaksa mengalamu luka memar karena dikeroyok pendukung salah satu pasangan calon.
"Nah, Bimtek yang kita gelar lebih pada bagaimana cara menjalankan tugas-tugas pengawasan di lapangan yang aman dan tidak membahayakan diri sendiri," terang Fajar Hariyanto.
Dalam melaksanakan tugasnya, sambung Fajar, setiap anggota PPL wajib membawa buku panduan. Sebab didalam buku panduan telah di jelaskan mekanisme dan aturan pengawasan petugas PPL.
"Buku panduan itu, mengatur bagaimana pengawasan pemungutan dan penghitungan suara serta pengawasan pleno rekapitulasi di PPS," ungkapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014