Pamekasan (Antara Jatim) - Aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, Selasa, menggelar aksi damai mengajak warga menolak praktik politik uang pada pemilu legislatif 2014 ini.
"Bagi kami praktik politik uang adalah permainan kotor dan hanya akan menodai tatanan demokrasi bangsa ini," kata Presiden Mahasiswa (Presma) di kampus itu, Zainul Arifin.
Dalam aksi yang digelar di monumen Arek Lancor yang merupakan jantung Kota Pamekasan itu, para aktivis mahasiswa juga membagi-bagikan stiker kepada para pengendara kendaraan bermotor yang melintas di jalur itu.
Isinya mengajak warga agar tidak terpedaya dengan praktik bagi-bagi uang yang akan dilakukan oleh sebagian oknum calon legislatif peserta pemilu. Sebab cara-cara seperti itu, menurut mahasiswa merupakan cara yang kotor dan tidak mendidik masyarakat melek politik.
Menurut Zainul, maraknya praktik politik uang yang dilakukan sebagian oknum wakil rakyat selama ini, baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten, karena ketika proses pemilihan dulu, melalui proses yang tidak baik, atau politik uang.
"Sehingga, ketika mereka jadi wakil rakyat yang pertama kali dipikirkan adalah bagaimana mengembalikan uang yang telah dia keluarkan," katanya.
Zainul dan para aktivis mahasiswa lainnya juga mengajak kepada semua lapisan masyarakat calon pemilih di Kabupaten Pamekasan itu, agar tidak menukar kepentingan masa depan mereka hanya dengan uang Rp20 ribu hingga Rp50 ribu.
"Apa gunanya uang Rp50 ribu jika hak kita sebagai masyarakat berbangsa ini, harus tergadai dengan praktik korupsi nantinya," tandas Zainul.
Akademisi dari Universitas Madura (Unira) Drs Abubakar Basyarahil menilai, terpuruknya bangsa ini salah satunya memang karena faktor korupsi oknum pejabat, dan wakil rakyat.
Wakil rakyat yang cenderung melakukan perbuatan menyimpang dari ketentuan perundang-undangan yang berlaku, semisal berbuat korupsi, salah satu pemicunya karena proses politik yang tidak baik.
"Saya berkeyakinan proses politik yang baik, fair dan jujur, akan menghasilkan wakil rakyat yang baik pula dan demikian juga sebaliknya," kata Abubakar Basyarahil. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014