Surabaya (Antara Jatim) - Pemkot Surabaya meminta pembangunan proyek "box culvert" (gorong-gorong) di kawasan Banyuurip yang sering dilanda banjir bisa diselesaikan pada tahun 2014. "Dengan itu, pada 2015, warga sudah dapat menikmati ruas jalan box culvert yang baru," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat melakukan sidak di lokasi pembangunan box culver Banyuurip, Selasa. Risma mengatakan maksud kedatangannya ke lokasi pembangunan untuk melihat langsung kendala-kendala yang dihadapi selama pengerjaan. Jika sudah teridentifikasi permasalahannya, pemkot siap membantu penyelesaian masalahnya agar proyek bisa cepat selesai. Tiba di lokasi, Risma langsung ditemui oleh Detik selaku perwakilan dari pihak kontraktor yang mengerjakan box culvert, lalu Risma menanyakan problem apa saja yang dihadapi sehingga menghambat pengerjaan proyek. Detik lantas menjelaskan soal adanya dua tiang listrik milik PLN, tepatnya di pertigaan Jl. Raya Tandes dengan Jl. Darmo Indah. Dari pantauan Detik, kedua tiang tersebut tampaknya sudah tidak difungsikan lagi karena dimungkinkan sudah tidak terkoneksi. "Tiangnya tidak terhubung kabel dengan tiang lainnya. Namun, keberadaan tiang yang tidak terpakai itu menghambat pengerjaan box culvert lantaran posisinya tepat di jalur yang akan dibangun," ujarnya sambil menunjuk salah satu tiang. Menanggapi hal tersebut, wali kota langsung menghubungi pihak PLN saat itu juga. Risma menyampaikan hambatan yang dihadapi dan berharap tiang listrik tersebut bisa segera dipindahkan oleh PLN. "Tolong ya pak, karena minggu ini kita akan mulai pengerjaan di area itu," katanya melalui sambungan telepon selulernya. Tak hanya itu, hambatan lain yang dihadapi yakni soal pengaturan aliran air. Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini menjelaskan proyek ini memang butuh percepatan karena sudah terlalu lama. Konsekuensinya, lanjut Risma, untuk kelancaran pengerjaan air harus dibendung. Masalahnya, kalau hujan air akan meluber, sedangkan di sisi lain jika tidak dibendung, maka pengerjaan tidak bisa cepat selesai. Menurut Risma, di sinilah terjadi kontra kepentingan sehingga pemkot terpaksa memberlakukan sistem buka-tutup aliran air menyesuaikan kondisi cuaca. "Ya, mudah-mudahan cuacanya sekarang mendukung," tuturnya. Agar proyek segera selesai, Risma menyarankan penambahan dua titik pengerjaan. Saat ini sudah ada dua spot pengerjaan, namun menurut dia jumlah tersebut masih kurang. Dengan penambahan dua titik lagi, maka diharapkan "box culvert" sepanjang 1,6 kilometer bisa segera selesai. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014