Surabaya (Antara Jatim) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Operasi Pemasaran V menjamin stok bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji mencukupi kebutuhan masyarakat di Provinsi Bali berkenaaan dengan perayaan Nyepi 2014.
"Kami melakukan antisipasi untuk menjamin penyaluran BBM dan elpiji agar tetap kondusif. Khususnya di wilayah Bali pada masa sebelum dan sesudah Nyepi 2014," kata Assistant Manager External Relation "ertamina Marketing Operation Region V, Heppy Wulansari, dalam siaran persnya di Surabaya, Selasa.
Ia menjelaskan, untuk menjamin ketersediaan BBM subsidi, Pertamina melakukan antisipasi dengan peningkatan stok hingga 10 persen dari konsumsi normal. Bahkan, penambahan stok tersebut telah diinstruksikan ke seluruh SPBU mulai H-7 Nyepi.
"Walau puncak peningkatan konsumsi BBM biasanya terjadi di H-2 sampai H-1 Nyepi, kami menyiapkan peningkatan stok justru jauh hari sebelumnya," ujarnya.
Konsumsi normal premium di Bali, tambah dia, mencapai sekitar 2.700 Kilo liter per hari dan Solar sekitar 900 Kiloliter per hari. Sementara, menjelang Nyepi ditingkatkan 10 persen untuk masing-masing produk.
"Untuk elpiji tiga kilogram, peningkatan konsumsi juga kami lakukan yakni dengan menambah stok hingga tiga persen dari konsumsi normal atau sebesar 440 Metrik ton/ hari dari konsumsi normal 430 Metrik ton/hari," ujarnya.
Meski demikian, kata dia, pada tahun sebelumnya memang tidak ada peningkatan konsumsi elpiji tiga kilogram terutama pada masa perayaan Nyepi. Akan tetapi, perseroan tetap melakukan sejumlah langkah antisipasi.
"Terkait kepastian penyaluran BBM dan elpiji agar berjalan lancar di lapangan, kami juga membentuk Satuan Tugas (Satgas)," ucapnya.
Tujuannya, lanjut dia, untuk memantau ketersediaan stok di terminal BBM dan elpiji baik di tingkat distribusi hingga stok di lembaga penyalur. Sampai dengan Februari tercatat konsumsi premium di Bali mencapai 136.457 kiloliter, solar sebesar 36.984 Kiloliter dan elpiji tiga kilogram mencapai 21.900 Metrik Ton.
"Konsumsi BBM subsidi terbesar di Bali didominasi oleh Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Untuk elpiji tiga kilogram konsumsi terbesar terjadi di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014