Malang (Antara Jatim) - Partai Kebangkitan Bangsa terancam tidak bisa menggelar kampanye di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, karena Panitia Pengawas Pemilu mencatat partai tersebut telah melakukan beberapa kali pelanggaran kampanye.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Malang Ashari Husein, Jumat, mengatakan kampanye akbar dan terbuka Partai kebangkitan Bangsa (PKB) di Jalan Simpang Balapan yang menghadirkan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar itu juga sarat dengan pelanggaran.
"Salah satu pelanggaran yang dilakukan PKB adalah hadirnya anak-anak yang turut kampanye dan menggunakan baju PKB bertuliskan salah satu caleg DPR RI Arif Wahyudi," kata Ashari Husein di sela-sela kampanye kampanye PKB.
Selain itu, katanya, adanya pembagian kupon untuk mengambil "door prize" juga menjadi fokus perhatian Panwaslu setempat, sebab itu adalah kampanye ketiga dan tiga kali pula ada pembagian kupon.
Saat ini, Panwaslu masih melakukan kajian terkait pembagian kupon berhadian sepeda motor, sepeda gunung, televisi, lemari es serta hadiah lainnya. Dinamakan pelanggaran, bila kupon tersebut dibagikan secara langsung di lokasi kampanye.
Jika dari hasil kajian ternyata ada pelanggaran, tegas Ashari, Panwaslu akan melarang PKB melakukan kampanye.
Menyinggung keterlibatan anak-anak dalam kampanye tersebut, Ashari mengatakan akan menindak secara tegas dan segera memanggil panitia atau pihak-pihak terkait dari partai PKB.
Kampanye akbar yang diikuti ribuan massa itu, dihadiri juru kampanye nasional Muhaimin Iskandar (Ketua Umum DPP PKB), Imam Nahrowi (Sekjen PKB), Ketua DPC PKB Kota Malang Moch Anton, serta dihibur artis ibukota Mahadewi.
Sebelumnya, Panwaslu Kota Malang juga menyoroti kegiatan kampanye PKB di Kecamatan Sukun yang dihadiri Moch Anton (Wali Kota Malang), karena juga membagikan hadiah melalui kupon undian.
Menanggapi adanya dugaan pelanggaran kampanye seperti yang dikatakan Panwaslu Kota Malang, pengurus PKB Kota Malang yang juga calon legislatif (caleg) DPR RI Arif Wahyudi membantah pemberian hadiah kejutan tersebut merupakan politik uang.
"Kami tidak membagikan uang pada saat kampanye, hanya door prize sebagai penyemangat bagi masyarakat agar menghadiri kampanye PKB," tegasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014