Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah pekerja badan usaha milik negara (BUMN) melalui Serikat Pekerja BUMN berupaya memperkuat daya saing guna mengantisipasi diberlakukannya "ASEAN Free Trade Area/AFTA" pada tahun 2015. "Dengan adanya AFTA 2015 maka ASEAN dijadikan sebagai basis produksi dunia. Bahkan, menciptakan pasar regional bagi kurang lebih 500 juta penduduknya," kata Ketua SC Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN (FSPS BUMN), Munif, dalam siaran persnya, di Surabaya, Rabu. Oleh karena itu, ungkap dia, melalui Kongres I FSPS BUMN diharapkan menjadi perekat dari seluruh federasi SP BUMN untuk bersatu dalam Konfederasi SP BUMN. "Tujuannya, bersama-sama mengawal kepentingan perusahaan BUMN agar lebih maju dan bersinergi antara masing masing perusahaan BUMN dari berbagai sektor," ujarnya. Selain itu, jelas dia, juga untuk menjaga aset BUMN agar tidak dijarah oknum tidak bertanggung jawab. Apalagi, sampai sekarang aset perusahaan BUMN telah mencapai 4.000 triliun rupiah yang tersebar di seluruh Indonesia. "Apabila keberadaannya dapat dijaga maka kebangkitan ekonomi Indonesia tidak akan tergantung dari pihak asing," katanya. Mengenai deklarasi FSPS BUMN, tambah dia, hal itu dilaksanakan berdasarkan UU RI Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat pekerja/serikat buruh yang mengatur tata cara pembentukan serikat pekerja atau federasi, maupun konfederasi. Pada kegiatan tersebut, lebih dari 40 Serikat Pekerja perusahaan BUMN bersepakat akan mendeklarasikan sejumlah pengurus. "Sesuai hasil kesepakatan rapat pada tanggal 27 Februari 2014 yang berlangsung di PNRI Jakarta dan dihadiri oleh 20 Ketua SP, telah ditunjuk Ketua OC yakni Supriono dari SP Bharata dan Wakil Ketua adalah Achmad Yunus dari SP Jasa Tirta I. Sementara, Lutfiansyah dari SP ANTARA Perjuangan sebagai Sekretaris OC," katanya. Pada rapat pertama antara OC dan SC (13/3) di Jasamarga, kata dia, agenda itu dihadiri oleh kurang lebih 30 perwakilan SP di perusahaan BUMN. Hasil keputusannya, para peserta yang akan hadir dan mengikuti Kongres I FSPS BUMN adalah ketua umum serikat pekerja atau sekretaris umum di mana mereka telah ditunjuk berdasarkan surat mandat dari SP-nya. "Agenda utamanya, akan diikuti kurang lebih 40 Ketua Serikat Pekerja untuk memilih Ketua Federasi SP Sinergi BUMN secara demokrasi," katanya. Selanjutnya, ketua akan membentuk tim formatur untuk memilih Badan Pekerja Federasi dengan masa bakti tahun 2014 – 2018. Pada kegiatan itu, dijadwalkan hadir Ketua Umum Federasi SPi Pengerukan dan Pelabuhan Indonesia (FSPPI) Budi Azmi, Ketua Umum Federasi SP Pupuk Indonesia (FSPPI) Pinto, dan Ketua Umum Federasi SP Perkebunan (FSP BUN) Tuhu Bangun. "Kehadiran mereka untuk membahas pembentukan Konfederasi SP BUMN mengingat dari 142 perusahaan BUMN dan lebih kurang 200 Serikat Pekerja di BUMN hanya ada beberapa federasi," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014