Surabaya (Antara Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengunjungi tenaga kerja Indonesia asal daerahnya yang bekerja di Taiwan untuk mengetahui kondisi mereka, sekaligus mengabarkan perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai Banyuwangi. Mengutip keterangan tertulis dari Humas Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa, bupati dalam pertemuan dengan para TKI yang berlangsung Senin (10/3), menyampaikan beberapa kemajuan daerah yang telah dicapai, antara lain peningkatan investasi, pembukaan kawasan industri, pengembangan sektor pertanian dan pariwisata. Dari sektor investasi, Anas menginformasikan realisasi yang masuk selama 2013 mencapai Rp3,2 triliun atau meningkat hingga 175 persen dibanding 2012 sejumlah Rp1,19 triliun. Ia berharap perkembangan daerah yang semakin baik bisa meningkatkan perekonomian dan membuka banyak lapangan kerja untuk warga Banyuwangi. "Ke depan, angkatan kerja di Banyuwangi bisa terserap di tingkat lokal saja, tanpa perlu sampai merantau ke luar negeri. Saya perlu sampaikan perkembangan Banyuwangi kepada TKI secara langsung untuk menunjukkan kami semua bergandengan tangan sungguh-sungguh membangun Banyuwangi," ujar Anas. Jumlah penempatan TKI asal Banyuwangi di luar negeri terus menurun sejak 2011, dari 9.918 orang, kini menjadi 7.957 orang. "Dengan berbagai perkembangan Banyuwangi, kami optimistis jumlah TKI asal Banyuwangi akan terus menurun. Memang tidak bisa seperti sulapan, kami terus bekerja untuk membangun daerah," tambahnya. Bupati menambahkan pembangunan sektor pertanian menjadi salah satu upaya untuk menekan jumlah TKI. Artinya, jika pembangunan pedesaan dan pertanian dilakukan berkelanjutan, perekonomian akan semakin bergeliat. Untuk sektor pertanian, Pemkab Banyuwangi sedang membangun 600 titik irigasi dan Waduk Bajulmati yang mampu menopang pengairan 1.800 hektare lahan sawah. Selain itu, jalan-jalan poros desa sebagai jalur distribusi produk pertanian juga dibenahi. Dalam kunjungan ke Taiwan, Abdullah Azwar Anas sempat menjenguk Sihatul Alfiah, yakni salah seorang TKI yang sedang tidak sadarkan diri, karena mendapat siksaan dari majikannya. Sihatul dirawat di Tainan yang terletak sekitar 310 kilometer dari ibukota Taiwan. "Pemkab Banyuwangi akan menjamin semua biaya pendidikan anak dari Sihatul sampai tingkat tertinggi. Kami juga akan mengusahakan lobi agar Sihatul mendapat penanganan terbaik dan bisa segera pulih," ujar bupati. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014