Surabaya (Antara Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur transportasi jalur ganda kereta api wilayah tapal kuda dari Surabaya hingga Banyuwangi, Jawa Timur. Ditemui di sela-sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jatim di Surabaya, Kamis, ia mengemukakan optimalisasi penggunaan kereta api perlu terus didorong, karena merupakan bagian dari infrastruktur transportasi massal untuk orang dan barang yang sangat efektif dalam menunjang perekonomian. "Jalur ganda tersebut bisa menstimulasi geliat industri-industri di wilayah timur Jatim, terutama industri yang berbasis komoditas pertanian, sekaligus akan memeratakan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi," ujarnya. Menurut ia, setelah pembangunan jalur ganda KA (double track) Jakarta-Surabaya selesai tahun ini, ke depan diperlukan jalur ganda dari Surabaya ke wilayah timur Jatim. Saat ini, lanjut Anas, jumlah penduduk di wilayah tapal kuda Jatim mencapai lebih dari 9 juta jiwa atau sekitar 24 persen dari total penduduk Jatim. Sedangkan total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten/kota yang terletak di tapal kuda sekitar Rp155,32 triliun atau 16 persen dari total PDRB Jatim. Selain itu, di wilayah timur Jatim juga sudah berdiri kawasan industri PIER di Kabupaten Pasuruan dan tidak lama lagi dibangun "Banyuwangi Wongsorejo Industrial Estate" di Banyuwangi. "Double track nantinya harus menghubungkan dua sentra industri baru di Pasuruan dan Wongsorejo, Banyuwangi," tambahnya. Anas menambahkan pembangunan jalur ganda KA juga membantu industri yang ada di Malang dan wilayah timur Jatim untuk mengirim hasil produksinya melalui pelabuhan yang ada di wilayah timur, seperti Pelabuhan Probolinggo dan Tanjung Wangi (Banyuwangi). "Hal ini bisa mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Gresik yang kondisinya sudah kewalahan dan menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Sekarang ini, sekitar 80 persen aktivitas bongkar muat barang dari luar Provinsi Jatim terpusat di dua pelabuhan tersebut," kata bupati. Anas juga menambahkan kehadiran jalur ganda di wilayah timur akan memancing munculnya industri baru, terutama yang berbasis agro sesuai potensi di wilayah tapal kuda. Optimalisasi jalur kereta api dapat mengurangi biaya perbaikan jalan di wilayah tapal kuda yang selama ini sering rusak akibat muatan di atas ambang batas kekuatan jalan. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014