Surabaya (Antara Jatim) - PT Kereta Api Indonesia berupaya meningkatkan animo penumpang di Indonesia dengan menetapkan tarif subsidi pada April di 11 kereta yakni lima kereta ekonomi jarak jauh dan enam kereta lokal.
"Lima kereta api (KA) ekonomi jarak jauh itu adalah Matarmaja, Gaya Baru Malam Selatan, Pasundan, Kertajaya, dan Tawang Alun. Lalu, KA lokal antara lain Penataran, Dhoho, dan masing-masing dua Komuter dan dua KRD," kata Manajer Humas PT KAI Daops 8 (Persero) Sri Winarto, dalam siaran pers, di Surabaya, Kamis.
Ia menyatakan, penetapan tarif tiket itu diterapkan secara berbeda-beda. Contoh, untuk KA ekonomi jarak jauh ditetapkan perubahannya pada 1 April dengan perubahan tarif sekitar 50 persen.
"Sementara, KA lokal ditetapkan 1 Januari dengan tarif bervariasi," ujarnya.
Kebijakan tersebut, jelas dia, hampir sama dengan yang dilakukan perseroan itu per September 2013. Akan tetapi pada tahun lalu kebijakan itu hanya berlaku 1 September hingga 31 Desember.
"Lalu, pada 1 Januari tarif subsidi atau public service obligation (PSO) itu kembali ke harga normal," katanya.
Bagi penumpang yang telah memesan tiket, tambah dia, khususnya tiket KA jarak jauh untuk keberangkatan 1 April dengan tarif non subsidi bisa melakukan "refund" ke loket penjualan. Sementara, selisih tarif akan dikembalikan setelah penumpang tiba stasiun tujuan.
"Namun, syaratnya tiket itu harus mendapat verifikasi (stempel basah tarif baru) petugas boarding di stasiun keberangkatan," katanya.
Terkait perubahan tarif KA lokal itu, kata dia, di antaranya Matarmaja (Malang-Jakarta) dari Rp130.000 menjadi Rp65.000, Gaya Baru Malam Selatan (Gubeng-Jakarta Kota) dari Rp120.000 menjadi Rp55.000, dan Pasundan (Gubeng-Bandung) dari Rp110.000 menjadi Rp55.000.
"Untuk KA Kertajaya (Pasar Turi-Tanjung Priok) dari Rp115.000 menjadi Rp50.000 dan Tawang Alun (Malang-Banyuwangi) dari Rp65.000 menjadi Rp35.000," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, KA lokal Penataran (Surabaya-Malang-Blitar) mendapat subsidi Rp5.500, Kertosono (Surabaya-Kertosono-Blitar) Rp5.500, Komuter (Surabaya-Porong) Rp2.000, Komuter (Surabaya-Lamongan) Rp2.000, KRD (Surabaya-Kertosono) Rp3.000 dan KRD (Surabaya-Bojonegoro) Rp2.000.
"Kami yakin dengan pemberian PSO atau subsidi ini bisa meningkatkan load factor penumpang kereta. Seperti triwulan terakhir tahun lalu, penumpang kereta mengalami peningkatan yang signifikan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014