Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan menggelar pelatihan kebencanaan dengan peserta kalangan wartawan untuk memberikan pemahaman masalah bencana pada 22-23 Februari. "Pelatihan kebencanaan dengan peserta wartawan bertujuan menyamakan kesamaan pandang antara wartawan dengan jajaran pemkab dalam menangani bencana," kata Kepala BPBD Bojonegoro Amir Syahid, Rabu. Ia menjelaskan sesuai undang-undang bencana bukanlah hanya tanggung jawab Pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat termasuk wartawan. "Selama ini masih ada anggapan kalau terjadi bencana hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah. Padahal bencana menjadi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat," katanya, menegaskan. Ia memberikan gambaran masih ada sebagian wartawan dalam meliput korban bencana selalu menanyakan soal apakah sudah menerima bantuan dari pemkab atau belum. "Permasalahan penanganan korban bencana bukanlah hanya semata-mata masalah sudah ada bantuan atau belum, tetapi lebih mengendepankan korban harus selamat dulu," ujarnya. Pada kesempatan itu, katanya, BPBD juga menggelar pelatihan kebencanaan dengan peserta 50 tenaga bantu bencana yang baru saja direkrut. Tenaga bantu bencana itu, katanya, sudah memperoleh pelatihan teori penanganan berbagai bencana sekitar 1 bulan lebih. "Mereka akan melakukan praktik penanggulangan bencana di Bendung Gerak Bengawan Solo dan gedung pengungsi di Kecamatan Trucuk,"ucapnya. Ia menambahkan pelatihan kebencanaan yang digelar tersebut akan mendatangkan nara sumber dai BPBD Jatim dan SAR gabungan. "Pelatihan kebencanaan ini sekaligus merupakan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan datangnya banjir fase II luapan Bengawan Solo yang diprediksi terjadi antara Februari-Maret," jelasnya. Ia menyebutkan BNPB memperoleh data dari BMKG mengenai curah hujan di sepanjang DAS Bengawan Solo yang besarnya berkisar 201-399 mm (atas normal 116-150 persen) pada Februari dan berkisar 301-400 mm (normal 85-115 persen) pada Maret. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014