Oleh Imam Santoso Kediri (Antara) - Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana Pengungsi (PBP) Gunung Kelud (1731 mdpl) mengkhawatirkan para pengungsi yang meninggalkan lokasi posko pengungsian dan kembali ke rumah mereka. "Bantuan pangan, selimut, dan obat-obatan yang dikirim kepada para pengungsi bukan masalah karena jumlahnya lebih. Tapi, seringkali para pengungsi kembali ke rumah dan datang lagi," kata Anggota Satlak PBP Kediri Bidang Logisitik, Budi Cahyono, kepada ANTARA di Kediri, Minggu. Budi mengatakan para pengungsi yang kembali ke rumah dan kemudian datang ke posko pengungsian menyulitkan petugas PBP dan sukarelawan untuk menghitung jumlah kebutuhan bantuan. "Bantuan logistik dari posko utama di Simpang Lima Gumul akan didistribusikan ke posko kecamatan. Dan dari posko kecamatan akan didistribusikan ke titik-titik pengungsian," kata Budi. Sejumlah bantuan yang dikirim Satlak PBP Kediri ke 117 titik pengungsian di Kecamatan Wates, Kecamatan Puncu, Kecamatan Plosoklaten, dan Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri yaitu beras, air mineral, selimut, pembalut wanita, makanan siap santap, mie instan, dan obat-obatan. "Kami selalu mengirim kebutuhan pokok para pengungsi untuk persediaan hingga tiga hari mendatang karena kami belum mengetahui karakteristik siklus baru letusan Gunung Kelud," tuturnya. Budi mengaku posko utama tidak membatasi jumlah pengiriman melalui truk-truk TNI/Polri, Palang Merah Indonesia, dan truk bantuan para pengusaha ke posko kecamatan dalam sehari. Sejumlah relawan dari lembaga swadaya masyarakat dan mahasiswa dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, dan DKI Jakarta, lanjut Budi, membantu Satlak PBP untuk mendistribusikan bantuan di lokasi-lokasi pengungsian.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014