Malang (Antara Jatim) - Lembaga konservasi satwa liar dan hutan, ProFauna Indonesia mengirimkan tim penyelamat satwa ke sekitar kawasan korban bencana erupsi Gunung Kelud yang ada di Kecamatan Ngantang dan Kasembon.
Menurut Chairman ProFauna Indonesia Rosek Nursahid, Sabtu, mengatakan tim berjumlah lima orang dan sudah diberangkatkan sejak Jumat (14/2) dini hari untuk melakukan pengecekan dan memastikan kondisi satwa atau ternak yang telah ditinggalkan pemiliknya karena mengungsi.
"Kalau memang nantinya dibutuhkan personel lebih banyak lagi, pengiriman jumlah regu dan personel akan ditambah lagi. Mulai kemarin, tim masih melakukan penyisiran dan pemantauan ke sejumlah kawasan yang terdampak erupsi Gunung Kelud," ujarnya.
Hasil pantauan sementara, katanya, cukup banyak ternak warga di beberapa desa yang telantar karena ditinggalkan pemiliknya mengungsi. Di beberapa desa ada kambing dan sapi yang telantar karena desanya kosong ditinggal mengungsi, seperti di Ngantang, Kediri maupun Kasembon.
Hanya saja, lanjutnya, berapa jumlah ternak milik warga yang telantar dan harus segera dievakuasi masih belum ada laporan dari tim yang sudah menyisir ke daerah yang terdampal erupsi.
Menurut dia, setelah terdata, tim yang bertugas akan melakukan tiga hal, yakni memberi makan kepada ternak, melakukan pengobatan kepada ternak yang sakit, dan mengevakuasi ternak ke tempat yang lebih aman serta melakukan tagging (penandaan) sesuai pemilik masing-masing.
Ia menjelaskan, ternak-ternak yang telantar itu pada umumnya kesulitan mencari makan sendiri karena rerumputan yang menjadi pakan mereka rusak terkena abu vulkanik. Selain itu, erupsi seperti ini umumnya banyak ternak yang terluka, sehingga harus diobati.
Oleh karena itu, kata Rosek, tim yang sudah berangkat juga disertai dokter hewan. Namun, untuk evakuasi ternak ke tempat yang lebih aman sampai saat ini masih belum dilakukan karena masih dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Kami masih melakukan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menentukan langkah yang harus kami ambil, termasuk menyediakan shelter bagi ternak yang telantar dan kekurangan pasokan pakan tersebut," tegasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014