Malang (Antara Jatim) - Wilayah Kota Malang, Jawa Timur, bebas dari guyuran abu vulkanik erupsi Gunung Kelud, meski sejumlah daerah tertutup oleh abu yang cukup tebal. Seperti di Kota Batu, sejak Jumat (14/2) dini hari tak henti-hentinya diguyur abu vulkanik, bahkan cuaca mendung dan gelap, sementara di Kota Malang hanya mendung, namun bersih dari guyuran abu vulkanik. "Alhamdulillah, di Kota Malang tidak sampai diguyur abu vulkanik, sehingga anak-anak tetap sekolah seperti biasa dan kami juga tetap bisa menjalankan tugas serta beraktivitas seperti har-hari biasa," kata Nayla, karyawan salah satu hotel di Kota Malang. Hanya saja, kondisi arus lalu lintas di jalan-jalan protokol di Kota Malang sedikit lebih sepi dibanding hari-hari biasa. Sementara itu hujan abu di kawasan Pujon hingga Ngantang masih terus mengguyur, meski tidak sederas pada Kamis (14/2) malam hingga dini hari tadi. Namun demikian, jalanan sepanjang lebih dari 25 kilometer di dua kecamatan, yakni Ngantang dan Kasembon lumpuh total. Secara bertahap warga di dua kecamatan tesrebut dievakusi ke titik aman di sejumlah lokasi pengungsian. Di antaranya ke gedung badminton milik Jasa Tirta di Selorejo. Pada saat dievakuasi banyak warga yang sudah dalam kondisi lemas akibat menghirup abu vulkanik yang bercampur zat menyengat belerang. Sekretaris PMI Kabupaten Malang Aprilianto mengatakan pihaknya belum bisa memastikan ada berapa jumlah pengungsi maupun korban jiwa karena masih dilakukan pendataan di sejumlah titik pengungsian. Ia menjelaskan, jarak waspada ke siaga rata-rata berjarak 9 hari. Namun, kondisi Gunung Kelud berbeda, dari status siaga ke awas cuma satu hari dan dari status awas ke meletus tidak sampai dua jam. "Kondisi ini diluar dugaan, akibatnya Kawasan Rawan Bencana (KRB) I seperti di Balaidesa Pujon belum siap 100 persen, sehingga banyak masyarakat yang tercerai berai karena letusan Kelud tadi malam. Sungguh ini diluar perkiraan," tegasnya. Di Kecamatan Ngantang, beberapa welayah yang terkena dampak langsung erupsi Gunung Kelud dan cukup parah di antaranya adalah Desa Pagersari, Pandansari, Sidodadi, Ngantru dn Banturejo. Sedangkan, di Kecamatan Kasembon adalah Desa Pondokagung, Bayem dan Kasembon. Khabarnya ada satu orang korban meninggal dunia dan satu orang dalam kondisi kritis karena tertimpa tembok gedung badminton milik Jasa Tirta di kawasan Selorejo yang dijadikan titik lokasi pengungsi. Tembok gedung badminton tersebut runtuh karebna tidak mampu menahan beban abu vulkanik erupsi Gunung Kelud.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014