Tulungagung (Antara Jatim) - Sebuah jembatan desa di Sungai Cemenung, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (9/2) sore, yang nyaris terputus total akibat air sungai meluap berkedalaman tiga meter, menyebabkan sekitar 300 kepala keluarga di daerah itu terisolasi Koresponden Antara di Tulungagung melaporkan bahwa jembatan yang ambrol hingga Senin siang belum bisa dilalui kendaraan. Warga bergotong-royong memasang tumpukan karung pasir di atas konstruksi jembatan yang ambles hingga kedalaman satu meter agar bisa dilalui dua truk yang terjebak di seberang jembatan. "Meski ambrol, pondasi jembatan masih menumpu dasar sungai sehingga cukup kuat untuk dilalui kendaraan asal dipasangi karung pasir untuk jalur darurat," kata Kepala Dusun Cemenung, Desa Sukorejo, Kabupaten Tulungagung, Jatim. Tidak ada laporan korban jiwa maupun harta benda akibat putusnya jembatan desa di atas Sungai Cemenung tersebut. Namun, 300-an KK yang tinggal di Dusun Cemenung saat ini praktis terisolasi total. Mereke bisa keluar dari perkampungannya namun tak bisa membawa serta kendaraan, hingga jembatan darurat dibuat di atas konstruksi jembatan lama. Menurut Kepala Desa Sukorejo, Mustadjib, putusnya jembatan di kampungnya itu telah dilaporkan ke kantor Kecamatan Rejotangan. "Sudah lapor, bahkan kami disarankan untuk secepatnya membuat laporan tertulis, semacam proposal ke bupati yang ditembuskan ke BPBD (badan penanggulangan bencana daerah)," ucap Mustadjib. Sementara itu, Camat Rejotangan Sudarmaji mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD untuk mengatasi putusnya akses satu-satunya warga dusun Cemenung tersebut. Namun, ia juga belum bisa memastikan sampai kapan perbaikan bakal dilakukan. "Siang ini tim BPBD ke sini untuk meninjau lokasi kejadian. Semoga bisa ditangani secepatnya," jawab Sudarmaji. Menurut kesaksian warga, putusnya jembatan desa yang melintang di atas Sungai Cemenung terjadi pada Minggu (9/2) sore, sekitar pukul 15.30 WIB. Konstruksi jembatan sepanjang 10-an meter itu tiba-tiba ambles saat permukaan air sungai yang sempat meluap hingga kedalaman tiga meter, berangsur surut. Diduga, jembatan ambles/ambrol akibat salah satu pondasi tergerus air. Beruntung tidak ada warga ataupun kendaraan yang melintas di atas jembatan tersebut saat peristiwa itu terjadi. Dusun Cemenung merupakan pemukiman kampung pedalaman yang berada di kaki bukit Cemenung. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014