Bojonegoro (Antara Jatim) - Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Jatim, Setyo Hartono mengimbau masyarakat tidak menghalang-halangi petugas pemadam kebakaran (damkar) dalam menjalankan tugasnya agar penanganan kebakaran bisa dilakukan dengan cepat.
"Kami minta masyarakat tidak menghalang-halangi petugas damkar, juga memberikan informasi yang benar agar kebakaran bisa segera ditangani, "katanya, dalam peresmian
pemanfaatan kantor baru Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) setempat, Kamis.
Ia menyesalkan kejadian petugas damkar yang dihalangi-halangi sejumlah orang, bahkan dipukuli ketika akan memadamkan Pasar Bubulan beberapa waktu lalu.
"Kami tidak ingin kejadian petugas damkar dipukuli terulang lagi. Oleh karena saya meminta kepolisian resor (polres) mengusut kasus kejadian itu, sebab mereka sedang menjalankan tugas negara," katanya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus mempersiapkan personel juga peralatan dengan baik dalam penanganan bencana, tidak hanya kebakaran, tetapi juga banjir luapan Bengawan Solo, banjir bandang juga bencana lainnya.
"Jangan sampai mobil damkar datang terlambat atau mengalami gangguan teknis dalam setiap kejadian kebakaran," ujarnya.
Ia mencontohkan, kejadian kebakaran sebuah mobil yang tidak berjauhan dengan kantor pemkab tidak bisa tertangani, sebab ketika mobil damkar datang ke lokasi ternyata tidak ada airnya.
Lainnya, lanjutnya, kejadian kebakaran di penjagaan rumah dinas Bupati Bojonegoro Suyoto juga tidak bisa dengan cepat tertangani, sebab tidak ada petugas damkar yang berjaga.
"Waktu itu saya akan mengoperasionalkan mobil damkar juga tidak bisa, karena bukan ahlinya," ujarnya.
Data dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab, kantor BPBD yang baru dibangun dengan biaya Rp1,3 miliar. Selain itu, juga dibangun tiga posko penanggulangan bencana di Kecamatan Temayang, Padangan dan Baureno, yang masing-masing dibangun dengan biaya Rp900 juta dari APBD 2013.
Menurut Kepala BPBD Pemkab Bojonegoro Amir Syahid, di tiga posko, selain ditempatkan sejumlah tenaga bantu bencana juga satu unit mobil damkar dan satu unit mobil serbaguna yang bisa dimanfaatkan memasok warga yang kesulitan air bersih ketika kemarau.
"BPBD merekrut 50 tenaga bantu bencana yang semuanya sudah memperoleh pelatihan dalam menghadapi bencana," ucapnya, menegaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014