Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemkab Bojonegoro, Jatim, menangani pencemaran limbah tahu yang menimbulkan protes warga dengan cara menyemprotkan air di saluran pembuang limbah agar limbah bisa mengalir ke instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
"Pencemaran limbah tahu terjadi disebabkan salurannya tersumbat, sehingga menimbulkan bau busuk yang tercium warga yang pemukimannya berada di sekitar lokasi industri tahu," kata Kepala BPBD Bojonegoro Amir Syahid, Kamis.
Ia menjelaskan penyemprotan air di saluran pembuang limbah tahu di Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota itu merupakan usaha untuk mendorong agar limbah tahu mengalir menuju IPAL agar bau busuk limbah tahu hilang.
"Penyemprotan limbah tahu dengan air sudah menghabiskan dua truk tangki sejak sehari lalu, yang akan dilanjutkan hari ini untuk menghilangkan bau busuk," ucapnya, menegaskan.
Pantauan Antara di lokasi, sejumlah warga melakukan kerja bakti melancarkan saluran limbah tahu di desa setempat langsung diawasi Kepala Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota, Sa'ad. Selain itu, di lokasi juga hadir petugas dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) pemkab.
"Panjang saluran limbah tahu ini sekitar 1 kilometer sebesar 16 dim menuju IPAL. Hanya sayangnya IPAL juga tidak berfungsi, sebab rusak," jelas Kepala Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota, Sa'ad.
Menurut dia, pencemaran limbah tahu yang menimbulkan bau busuk disebabkan 24 unit pengolahan tahu yang dimanfaatkan sekitar 200 perajin tahu tidak disiplin dalam memproses limbah tahu.
Seharusnya, menurut dia, limbah tahu diproses terlebih dahulu di empat bak penampungan yang kemudian limbahnya disalurkan melalui pipa pembuang menuju IPAL.
Tapi, katanya, perajin tahu dalam membuang limbah tahu langsung menuju saluran pembuang limbah tanpa diproses melalui empat bak penampungan.
"Semua perajin tahu akan kami kumpulkan yang akan minta disiplin dalam memproses limbah tahu. Kalau memang tidak mengindahkan akan kami tutup," ujarnya, menegaskan.
Sementara itu, seorang warga Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota, Mohzain menjelaskan bau busuk yang ditimbulkan pembuangan limbah tahu sudah terjadi cukup lama.
"Warga yang melancarkan protes jumlahnya ratusan akan menyerbu perajin tahu, sebab limbah tahu yang dibuang melalui pipa tidak bisa mengalir, sehingga menggenangi pemukiman warga dan menimbulkan bau busuk," jelas Mohzain.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014