Surabaya (Antara Jatim) - Kompetensi dokter bedah plastik di Surabaya setara dengan kualitas seluruh dokter dengan keahlian serupa di dunia internasional seiring upaya Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik, Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi) Jatim meningkatkan kompetensi anggota mereka. Ketua Program Studi Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD DR. Soetomo-Surabaya, Prof Dr David S Perdanakusuma, dr., Sp. BP-RE (K), menyatakan, kini kualitas, kompetensi dan keamanan bedah plastik di Indonesia setara dengan luar negeri. "Oleh karena itu hampir semua kebutuhan bedah plastik baik estetik maupun rekonstruksi dapat dilakukan di Indonesia khususnya di Surabaya. Masyarakat tidak perlu ke luar negeri lagi," katanya di sela acara Press Briefing Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Plastik, di ruang pertemuan SMF Bedah Plastik RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jumat. Apalagi, ungkap dia, tindakan bedah plastik itu harus dijalankan oleh dokter spesialis bedah plastik yang memiliki izin praktek dan bersertifikat. "Pilihan untuk melakukan bedah plastik di dalam negeri juga didukung dengan teknologi dan ketersediaan alat di Indonesia yang terkini," ujarnya. Ia menjelaskan, ruang lingkup bedah plastik yang dilakukan erat kaitannya dengan fungsi estetik guna memperindah penampilan dan menunjang gaya hidup masyarakat Indonesia. Akan tetapi, selain fungsi estetik maka bedah plastik juga mempunyai fungsi rekonstruksi. "Tujuan rekonstruksi itu untuk mengembalikan bentuk bagian tubuh yang rusak atau hilang sehingga bisa kembali berfungsi. Contohnya, pada pasien 'Face Off' Lisa yang disiram air keras oleh temannya pada tahun 2006," katanya. Pada kesempatan sama, Penasehat dan Perintis Bedah Plastik Surabaya, Prof Dr Djohansjah Marzoeki, menambahkan, sebagai lembaga resmi yang menaungi profesi bedah plastik di Indonesia, PERAPI selalu berupaya meningkatkan kompetensi dokter bedah plastik di Tanah Air. "Untuk di FK Unair sendiri, sampai Januari 2014 Program Studi Bedah Plastik telah meluluskan 42 orang yang kini tersebar di seluruh Indonesia. Sementara, jumlah staf pengajar dan pendidik klinis ada 11 orang," katanya. Di sisi lain, Ketua Departement/SMF Bedah Plastik Rekosntruksi dan Estetik FK Unair/RSUD Dr Soetomo, Prof Muhammad Syaifuddin Noer, melanjutkan, di Surabaya sendiri Perapi Jatim bekerja sama dengan FK Unair dan RSUD Dr Soetomo ikut mengembangkan pusat pembelajaran bedah plastik yang disebut dengan Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Plastik.(*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014