Bojonegoro (Antara Jatim) - Sebuah rumah di Desa Ngumpakndalem, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Jatim, Jumat sekitar pukul 09.30 WIB terbakar, namun bisa diselamatkan dengan pemadaman secara tradisional yang dilakukan puluhan warga di desa setempat.
"Api tadi sempat membesar, tapi warga bergotong royong menyiram air dengan ember, sehingga kebakaran mereda," kata penghuni rumah yang terbakar Purwarto, di lokasi kejadian.
Ditanya penyebab kebakaran, ia hanya bisa memperkirakan kemungkinan hubungan arus pendek listrik di rumahnya, sebab dirinya dan istrinya tidak menyalakan kompor.
"Saya tadi sedang mencuci pakaian di sumur jadi tidak tahu ada kebakaran. Tetangga yang memberi tahu kalau rumah saya terbakar," ujarnya.
Ia menjelaskan usaha memadamkan kebakaran dilakukan puluhan warga dengan menyiram air dengan memanfaatkan ember secara gotong royong di bagian tengah rumah yang terbakar.
Dengan cara itu, katanya, api yang semula membesar kemudian berangsur-angsur surut, hingga akhirnya api tidak menjalar ke rumah bagian belakang dan depan."Saya tidak tahu apa saja barang-barang saya yang terbakar, sebab belum masuk ke dalam rumah," jelasnya.
Dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar) pemkab yang datang ke lokasi akhirnya melakukan pembasahan, sebab asap masih mengepul di antara bekas sisa kebakaran.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, menjelaskan sebagian besar penyebab kebakaran rumah warga, warung, gudang, bahkan super market disebabkan hubungan arus pendek listrik.
"Kebakaran rumah juga bangunan lainnya penyebabnya hubungan arus listrik, sebab rata-rata jaringan listrik rumah warga banyak yang tidak standar," katanya, menegaskan.
Ia mengimbau masyarakat bersedia melakukan pembenahan jaringan listrik di dalam rumahnya masing-masing, sebagai usaha menghindari kebakaran.
"Di setiap kesempatan sosialisasi selalu kami sampaikan kepada masyarakat agar mewaspadai jaringan listriknya di rumahnya masing-masing," ujarnya.
Sesuai data di BPBD setempat, kebakaran di daerah setempat baik rumah, gudang, warung juga super market dengan jumlah sekitar 80 bangunan mencapai Rp37,4 miliar lebih. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014