Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jatim, meminta masyarakat mewaspadai angin kencang yang terjadi dengan kecepatan sekitar 40 kilometer/jam yang berpeluang terjadi dalam dua hari ini.
"Kami minta masyarakat tetap waspada, sebab sesuai prakiraan Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya, angin kencang dengan kecepatan 40 kilometer masih terjadi Kamis dan Jumat (24/1)," kata Kasi Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Suhadi, Kamis.
Ia menjelaskan pihaknya sudah menginformasikan kewaspadaan menghadapi angin kencang melalui surat kepada camat, agar meneruskan kepada perangkat desa dan masyarakat sesuai data mengenai kecepatan angin dari BMKG sejak sepekan lalu.
"Angin kencang dengan kecepatan sekitar 40 kilometer/jam sudah terjadi sejak sepekan lalu. Tapi tidak ada kejadian rumah roboh, hanya pohon tumbang," ujarnya.
BPBD, lanjutnya, secara rutin melakukan monitoring kecepatan angin dan curah hujan yang dikeluarkan BMKG Juanda Surabaya.
"Jajaran kecamatan juga diinstruksikan melakukan penanganan darurat kalau di daerahnya kejadian angin kencang yang mengakibatkan kerusakan rumah warga," tuturnya.
Data di BPBD setempat, angin kencang tahun lalu mengakibatkan puluhan rumah roboh, ratusan lainnya rusak berat, sedang dan ringan di 38 desa yang tersebar di 15 kecamatan antara lain, Kecamatan Kepohbaru, Dander, Balen, Kapas, dan kecamatan lainnya.
"Prakiraan kerugian akibat angin kencang tahun lalu mencapai Rp942 juta lebih," ucapnya.
Menjawab pertanyaan, Suhadi menjelaskan kemungkinan angin kencang dengan curah hujan tinggi masih berpeluang terjadi sampai akhir Maret, sehingga kewaspadaan menghadapi ancaman banjir juga dilakukan.
"Tidak ada laporan dari daerah hulu Jawa Tengah ada ancaman banjir Bengawan Solo," ujarnya.
Meski demikian, menurut Sekretaris BPBD MZ. Budi Mulyono, kewaspadaan menghadapi ancaman banjir sungai terpanjang di Jawa tetap dilakukan, meskipun kondisi Bengawan Solo di daerah hilir Jatim aman.
"Kalau sewaktu-waktu datang ancaman banjir Bengawan Solo, maka posko bersama yang akan melibatkan berbagai instansi akan dibuka kembali," jelas Budi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014