Oleh Laily Widya Arishandi Surabaya (Antara Jatim) - Kyung Hee University Korea mempelajari jamu di Fakultas Farmasi yang tergabung dengan Pusat Informasi Pengembangan Obat Tradisional (PIPOT) Universitas Surabaya (Ubaya) dalam "Summer Program" 2014. Kegiatan yang berlangsung pada 20-30 Januari 2014 ini mendatangkan 12 mahasiswa, 18 mahasiswi, serta satu profesor pendamping, Dr. Kim Se-Young Ph.D. Mereka mendalami pengobatan tradisional dan tanaman obat di Indonesia. "Mahasiswa dari Departemen of Oriental Medicinal Materials and Processing ini akan praktek langsung membuat jamu dan pengembangan produk obat herbal," kata Ketua dari "Summer Program" 2014, Adi Tedjakusuma, di Gedung International Village Ubaya. Selain itu, ia menambahkan, kegiatan yang berlangsung selama sepuluh hari tersebut juga mengajarkan kepada mahasiswa untuk menjamin kualitas dari produk herbal dan membuat ekstraksi daun salam serta manfaatnya. Tidak itu saja, kata dia, setelah mahasiswa dari Kyung Hee University tersebut mempelajari tanaman toga serta cara pengolahannya, mereka akan mengunjungi ke perusahaan suplyer bahan baku dari tanaman obat menjadi obat herbal. "Jadi, setelah kegiatan di Ubaya, mereka kami bawa untuk mengunjungi perusahaan obat tradisional di Pandaan, ke Poli Obat Tradisional Indonesia (OTI) di RSU Dr. Soetomo, dan terakhir akan bertemu ibu-ibu penjual jamu gendong di Trawas," katanya. Ia menegaskan, pengobatan tradisional Indonesia menjadi topik pertama karena adanya permintaan obat tradisional yang dianggap harganya lebih rendah dibanding obat modern yang juga diambil dari bahan alam seperti kar, bunga, daun, kulit pohon, serta buah-buahan. Sementara itu, mahasiswi dari Kyung Hee University, Lee Yoon Ju tertarik dengan obat tradisional Indonesia yang sebelumnya belum diketahui bentuk asli dari jamu tersebut. "Sebelumnya saya belum mengetahui bentuk dari jamu seperti apa, namun saya sangat tertarik, sehingga belajar tentang pembuatan obat tradisional Indonesia," katanya. Menurut dia, rasa dari jamu tersebut pahit, apalagi dikonsumsi hanya dengan jamu saja atau tidak dicampur makanan ataupun minuman lainnya. "Di sini obat tradisionalnya jamu, di Korea obat tradisionalnya ginseng yang bisa dicampur dengan minuman coklat panas, kopi atau makanan seperti sup, serta makanan ringan seperti permen" katanya. Senada dengan Lee Yoon Ju, ke empat temannya dari universitas yang bertempat di Seoul itu, di antaranya Kim Eun Hee, Choi Taehwan, Lee Eunmin, Lee Jonghun sangat bersemangat ketika proses pembuatan jamu berlangsung. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014