Surabaya (Antara Jatim) - Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menyoroti penetapan 20 nama calon komisioner Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur 2014-2019 dan menduga ada permainan dalam proses seleksinya. "Kinerja tim seleksi patut dipertanyakan integritasnya. Untuk menjamin kualitas hasil seleksi, kami meminta tim seleksi KPU Jatim membuka ke publik hasil tes yang telah dilakukan," ujar Gubernur LIRA Jatim Irham Maulidy kepada wartawan di Surabaya, Senin. Menurut dia, lolosnya kembali empat komisioner KPU Jatim petahana, masing-masing Andry Dewanto Ahmad, Nadjib Hamid, Agus Mahfudz Fauzi dan Agung Nugroho, membuat banyak pihak bertanya-tanya. Padahal, kata dia, empat nama itu dalam sejarahnya pernah dijatuhi sanksi oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pimpinan Jimly Asshiddiqie. Justru, Sayekti Suindiyah yang namanya direhabilitasi malah tidak lolos. Rinciannya, Andry sebagai Ketua KPU Jatim pernah disanksi peringatan keras dua kali oleh DKPP terkait penyebaran "Broadcast BlackBerry Messenger" (BBM) dan dituding tidak netral mendukung calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Sedangkan, Nadjib Hamid, Agus Mahfudz dan Agung Nugroho sempat dinonaktifkan sementara oleh DKPP karena dianggap tidak netral dengan tidak meloloskan Khofifah sebagai peserta Pilkada Jatim dalam pleno. Irham Maulidy menyatakan, dengan membuka hasil tes ke publik maka masyarakat dapat mengetahui secara adil tentang kualitas masing-masing calon komisioner KPU yang telah mendaftar dan lolos ke tahapan berikutnya. "Karena bila hasil tes yang telah dilakukan tidak dibuka, maka masyarakat dan LIRA patut menduga ada permainan kotor dalam proses seleksi tersebut. Ingat, jangan sampai memilih kucing dalam karung," katanya. Ia juga mengatakan, pesta demokrasi Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden 2014 sudah di depan mata. Karena itulah, kata dia, diperlukan penyelenggara Pemilu yang benar-benar bersih, kredibel, netral dan berkualitas. Sementara itu, Ketua Tim Seleksi KPU Jatim Aribowo ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan bahwa lolosnya nama-nama tersebut adalah murni karena tes. "Kami hanya mengakumulasikan saja hasil dari tiga tes yang kami selenggarakan sebelumnya. Yakni, psikotes, tes fisik, dan tes tulis," kata dia. Terkait hasil tiga tes yang diumumkan, Aribowo mengaku bahwa tim seleksi tidak memiliki kewenangan membeber hasil tiga tes tersebut kepada publik. "Itu adalah kewenangan KPU RI, karena kami hanya bertanggung jawab dan melaporkan hasilnya ke pusat," kata Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga Surabaya tersebut. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014