Pamekasan (Antara Jatim) - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz menyatakan akan menambah alokasi bantuan perbaikan rumah tidak layak huni untuk Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dari sebelumnya sekitar 300 menjadi 500 unit rumah. Penambahan kuota bantuan perbaikan rumah dalam program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) itu, berdasarkan usulan yang disampaikan Pemkab Pamekasan kepada pemerintah pusat yang menyebutkan bahwa rakyat Pamekasan masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. "Tahun 2013 bantuan rumah sebanyak 300-an unit, sedangkan pada 2014 ini sekitar 500 unit," kata Djan Faridz di pendopo pemkab Pamekasan, Sabtu. Menpera Djan Faridz berkunjung ke Pamekasan dalam rangka memberikan menyerahkan bantuan bedah rumah kepada warga penerima bantuan di wilayah. Menteri datang ke Pamekasan dengan menggunakan helikopter dan mendarat di lapangan SMA Negeri 3 Pamekasan. Menteri disambut langsung oleh Bupati Pamekasan Achmad Syafii beserta jajaran forum pimpinan daerah (Forpimda) menuju pendopo Bupati Pamekasan. Selanjutnya rombongan Menteri menuju Pondok Pesantren Bustanul Ulum di Desa Tagengser Laok, Kecamatan Waru, Pamekasan. Warga miskin di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang mendapatkan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni dalam program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) pada tahun 2013 sebanyak 313 kepala keluarga. Masing-masing penerima bantuan program mendapatkan kucuran dana dari pemerintah pusat sebesar Rp7,5 juta ditambah dana perbaikan atau pekerja sebesar Rp1 juta. Hanya saja, dalam pelaksanaannya program BSPS itu bermasalah, karena warga penerima bantuan itu hanya menerima dana sebesar Rp3,5 juta dari seharusnya jumlah total yang mereka terima Rp8,5 juta termasuk dana perbaikan. Tidak hanya itu saja, program bantuan pemerintah di Kabupaten Pamekasan ini juga menjadi ajang kampanye calon legislatif salah satu partai politik, sehingga membuat situasi di kalangan masyarakat dan para pendukung caleg lain memanas. Beberapa hari lalu, warga penerima bantuan bahkan berunjuk rasa ke kantor Kelurahan, yakni di Kelurahan Kowel, Kecamatan Pamekasan memprotes pemotongan bantuan perbaikan rumah itu, serta menyesalkan, karena program bantuan sosial pemerintah itu dijadikan alat kampanye calon legislatif. "Memang di Kelurahan Kowel ada masalah dan kami masih berupaya untuk menyelesaikannya," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Pamekasan Muharram kepada Antara. Kunjungan Menpera ke Pulau Garam Madura ini tidak hanya di Kabupaten Pamekasan, akan tetapi juga di Kabupaten Sampang dan Bangkalan. Setelah berkunjung ke Pondok Pesantren Bustanul Ulum di Desa Tagangser Laok, Kecamatan Waru, Menpera juga dijadwalkan berkunjung ke salah satu Pesantren di Kecamatan Kedungdung Sampang, lalu pesantren Telang, Kabupaten Bangkalan. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014