Banyuwangi (Antara Jatim) - Dari namanya, penikmat kuliner pasti sudah bisa menebak makanan yang satu ini masuk kategori menu pedas. Bagi anda yang tidak atau kurang suka dengan menu makanan pedas, sebaiknya memang tidak mencobanya, karena dijamin lidah akan terasa panas dan seperti dibakar. Super Ayam Pedas merupakan salah satu kuliner khas yang hanya bisa ditemui di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, khususnya di Kecamatan Genteng, yang hanya berjarak tempuh sekitar 30-45 menit perjalanan darat dari kota. Di Genteng, terdapat beberapa tempat penjualan Super Ayam Pedas yang sudah cukup terkenal, yakni warung Ratinem, Yuk Jum dan Mbok Giyem, yang lokasinya di sekitar terminal lama. Hampir setiap hari, warung yang telah buka sejak beberapa tahun lalu itu selalu ramai disinggahi pembeli, khususnya penikmat kuliner pedas, mulai pagi hingga malam. Tidak hanya warga setempat dan masyarakat luar daerah yang kebetulan sedang berkunjung ke Banyuwangi. Menu Super Ayam Pedas termasuk sederhana, yakni berupa nasi dengan potongan ayam kampung yang sudah dipanggang terlebih dulu dan tambahan kuah santan pedas bercampur potongan cabai merah dan sedikit lalapan. Untuk menikmati sepiring menu pedas ini, pembeli cukup merogoh kocek sekitar Rp15 ribu plus minuman teh hangat. Selain ayam, pembeli juga bisa menambah lauk jeroan (rempelo dan ati) atau tahu, tempe dan telur. "Kalau makan menu ini, dijamin pasti 'kringetan' (berkeringat), karena rasa pedasnya. Saya sudah beberapa kali mengantarkan tamu ke tempat ini dan sebagian di antara mereka pasti pingin mampir lagi ketika berkunjung lagi ke Banyuwangi," kata Andri, salah satu sopir biro perjalanan setempat. Istilahnya "kapok lombok". Artinya ketika pas makan dan terasa kepedasan, langsung bilang kapok seperti nggak bakalan pingin mencoba lagi. Tapi, ketika rasa pedasnya sudah hilang, keinginan mencoba muncul kembali dan akhirnya kesengsem. Bahkan, beberapa pengunjung yang baru pertama kali singgah dan mencicipi menu Super Ayam Pedas, menyebut kuliner ini dengan julukan "sayur lombok", karena memang ada potongan cabai merah di kuah yang menjadi ciri khasnya. Pemilik warung Super Ayam Pedas, Mbok Giyem, mengaku setiap hari rata-rata menghabiskan sekitar 20 ekor ayam kampung dan 5-10 kilogram cabai merah. "Kalau hari tertentu seperti Sabtu dan Minggu, biasanya bisa lebih banyak lagi," ujarnya. Selain Super Ayam Pedas, kabupaten yang terletak di ujung paling timur dari Pulau Jawa itu juga memiliki kuliner cita rasa pedas lainnya yang tidak kalah menggoda selera, seperti nasi tempong dan rujak soto. Dua kuliner ini sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat luar Banyuwangi dan seakan menjadi menu wajib saat berkunjung ke daerah berjuluk "Sunrise of Java" tersebut. Namun, tidak ada salahnya jika anda mencoba menu lain Super Ayam Pedas ketika ada kesempatan menjelajah Kabupaten Banyuwangi. Dijamin "Makjosss". (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013