Surabaya (Antara Jatim) - Perusahaan minyak dan gas bumi, PT Pertamina (Persero) mendukung upaya PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk guna menghadapi sejumlah "broker" gas untuk memperbaiki tata niaga komoditas tersebut di Tanah Air. "Kami sepakat dengan PGN untuk membenahi 'trader' gas," kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan, melalui siaran pers, di Surabaya, Kamis. Oleh karena itu, ia meminta, agar pemerintah segera membenahi "trader" gas yang tidak memiliki fasilitas. Dengan demikian, pada masa mendatang tidak ada lagi "trader gas" di Indonesia. "Kami juga mendesak pemerintah agar 'trader' yang tidak memiliki fasilitas dibubarkan secepatnya," ujarnya. Sementara itu, terkait penerapan "Open Access", Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Hendi Prio Santoso, menambahkan, penerapannya pada semua pipa transmisi, baik pipa milik PGN maupun milik Pertamina, telah mengakibatkan stagnasi infrastruktur. "Bahkan, 'Open Access' telah memunculkan kian banyaknya 'broker' gas dan menimbulkan perpanjangan rantai bisnis gas," katanya. Selain itu, lanjut dia, sejak dibangunnya jaringan pipa "South Sumatera - West Java/SSWJ" maka tidak ada lagi pembangunan infrastruktur pipa gas baru di Indonesia. Kini justru semua pipa yang akan dibangun direalisasi dengan skema "Open Access". "Padahal, sampai saat ini belum ada satupun infrastruktur gas yang terealisasi. Misalnya, ruas Kalija, Gresik – Semarang, dan Cirebon – Semarang," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013