Kediri (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Sektor Kota, Kediri, Jawa Timur, masih menangani kasus seorang guru sekolah dasar (SD) yang ditemukan tewas di tempat indekos, Kelurahan Ngadirejo, Kota Kediri. Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Kota Kediri AKP Sucipto, Rabu mengatakan korban yang tewas itu bernama Sukarno (46). Ia indekos di rumah milik Wati Suharjono, asal Desa Tepus, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. "Jenazah saat ini dibawa ke rumah sakit untuk keperluan visum, kami masih tunggu penyebab pasti kematian korban," katanya. Informasi yang dihimpun, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Yuni (50) tetangganya. Ia mengaku curiga dengan kamar korban, karena sampai siang kamarnya masih terkunci. "Saya berniat membangunkan. Saya panggil berulang kali, tapi tidak ada jawaban. Kamarnya juga dalam keadaan terkunci," katanya. Ia mengaku curiga dengan kondisi tersebut. Berulangkali dipanggil, tapi penghuni kamar tersebut tidak menyahut. Terlebih lagi, ia sempat mengetahui jika kompor miliknya nyala dan air dibiarkan mendidih di atas kompor tersebut. Ia akhirnya memanggil tetangga lain, dan mencoba untuk mengetahui kondisi penghuni rumah tersebut. Mereka mengetuk pintu, tapi tetap tidak ada tanggapan, sehingga pintu kamarnya terpaksa didobrak. Para tetangga yang masuk ke kamar tersebut mengaku terkejut, sebab pemilik kamar ternyata ditemukan dalam kondisi terkapar di atas lantai dalam posisi telungkup. Mereka sempat memeriksa kondisi tubuh pemilik rumah tersebut, dan ternyata ia sudah meninggal dunia. Ia saat itu menggunakan kaos dalam berwarna putih dan celana panjang warna hitam. "Saat kami periksa denyut nadinya sudah tidak terasa. Ia sudah meninggal dunia," kata Yuni. Ia mengaku tidak menduga jika guru kesenian di SD Pawyatan Dhoho Kediri, sekaligus pemain "elektone" itu meninggal dunia. Ia juga tidak mengetahui penyebab ia meninggal dunia. Namun, sempat mengetahui jika Sukarno sering pergi ke rumah sakit, sehingga ia menduga jika Sukarno sakit parah. Kejadian tersebut dilaporkan ke polisi dan mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Namun, petugas tidak menemukan ada benda-benda mencurigakan, serta tidak menemukan adanya luka di tubuh korban. Namun, untuk memastikan penyebab kematiannya, polisi langsung membawanya ke rumah sakit untuk melakukan "visum et repertum". (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013