Jember (Antara Jatim) - Seorang wartawan media online lokal Edi Winarko terkena sabetan pisau saat meliput dugaan haji palsu di Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis. Aparat Kepolisian Resor (Polres) Jember menangkap Ahmad Kholil yang diduga menjadi pelaku penganiayaan terhadap wartawan media online lokal tersebut. "Polisi sudah menangkap pelaku dan ia diamankan di Mapolres Jember bersama barang buktinya sebuah pisau besar," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jember AKP Edy Sudarto. Awalnya, sejumlah wartawan termasuk korban mendatangi rumah Ahmad Kholil untuk mengonfirmasi dugaan haji palsu yang menjadi bahan pembicaraan warga setempat, bahkan seorang warga meminta wartawan untuk menanyakan langsung kepada Ahmad Kholil terkait hal tersebut. "Kalau dia berbohong tentang menunaikan ibadah haji sebenarnya tidak ada unsur pidananya karena tidak merugikan orang lain, namun ia justru melukai wartawan dan hal tersebut merupakan tindak pidana penganiayaan," tuturnya. Menurut dia, Ahmad Kholil dijerat dengan pasal 351 tentang penganiayaan hingga menyebabkan korban menderita luka akibat sabetan pisau besar di kakinya dan memar di tangannya akibat terjatuh saat lari. "Saat ini penyidik masih meminta keterangan pelaku, sedangkan korban belum dimintai keterangan karena masih berada di Puskesmas Mumbulsari untuk mendapatkan perawatan," katanya. Seorang warga Mumbulsari, Romadhoni, mengaku menghubungi wartawan media online lokal Edi Winarko dan berharap bisa mengonfirmasi dugaan haji palsu itu dengan mengajak sejumlah wartawan ke rumah Ahmad Kholil. "Mas Edi hendak mengambil gambar dari belakang karena Pak Kholil sedang sembunyi di pojok belakang rumahnya, namun Pak Kholil justru mengacungkan parangnya dan sejumlah wartawan bersama warga memilih lari," tuturnya. Saat lari, Edi terjatuh dan Kholil mengayunkan parangnya hingga mengenai kaki wartawan yang juga menjadi anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kaliwates tersebut, sehingga warga membawa Edi ke Puskesmas setempat. Dikonfirmasi terpisah, Ahmad Kholil mengaku tidak sengaja dan panik saat mengayunkan parang ke wartawan media online lokal tersebut karena banyak warga yang datang ke rumahnya sambil membawa pentungan. "Saya takut banyak warga datang membawa pentungan dan tanpa pikir panjang saya mengayunkan parang kepada orang yang datang ke rumah saya, termasuk wartawan," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013