Banyuwangi (Antara Jatim) - Trio Lestari dan Syaharani tampil memukau di hadapan sekitar 2.000 penonton yang menyaksikan perhelatan "Banyuwangi Beach Jazz Festival" di Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (16/11) malam. Musisi papan atas asal Jakarta tersebut memberikan suguhan berbeda melalui kolaborasi dengan pemusik etnik lokal yang membuat lokasi perhelatan di bibir Pantai Boom semakin hangat dan meriah. Grup Trio Lestari yang terdiri atas Glenn Fredly, Tompi, dan Sandhy Sondoro tampil membawakan sejumlah lagu yang sebelumnya mereka populerkan sebagai vokalis tunggal, seperti Menghujam Jantung, Selalu Denganmu, Terpesona, dan Tak Pernah Padam. Penampilan ketiganya semakin terasa istimewa saat mereka juga membawakan lagu khas Banyuwangi berjudul "Ulan Andong" dengan aransemen musik yang menawan. "Sisi musikalitas masyarakat Banyuwangi sangat tinggi dan di sini budaya bermusiknya luar biasa. Saya dengar beberapa musik etniknya juga menawan. Kami sendiri ingin membuat lagu dari inspirasi keindahan alam dan kekayaan budaya Banyuwangi," ujar Glenn Fredly. Pada ajang Banyuwangi Beach Jazz Festival ini, Trio Lestari juga memperkenalkan satu lagu terbarunya yang sama sekali belum pernah dinyanyikan di depan publik. Bahkan, judul lagu anyar tersebut juga baru ditentukan di atas panggung setelah berkomunikasi dan meminta pendapat dari penonton. "Lagu baru ini kami rilis tahun depan, sama sekali belum pernah kami nyanyikan di depan umum. Bahkan kami masih saling debat untuk tentukan judul, makanya kami minta saran penonton Banyuwangi sebagai publik pertama yang mendengar lagu ini," kata Tompi. Setelah berkomunikasi sekitar 10 menit dengan penonton untuk menceritakan gambaran lirik lagu, akhirnya disepakati lagu itu diberi judul "Gelora Cintaku". Adapun sang ratu jazz Indonesia, Syaharani, yang tampil bersama kelompoknya Queenfireworks juga mampu menghipnotis penonton lewat musik yang dikemas dengan ritmis. Ribuan penonton semakin berdecak kagum ketika Syaharani and Queenfireworks berkolaborasi apik dengan musisi etnik lokal untuk membawakan lagu khas Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi) berjudul "Pethetan". Syaharani juga berduet asyik dengan penari gandrung Banyuwangi yang sangat legendaris, yaitu Temu. Syaharani mengaku kagum dengan dedikasi dan keahlian Temu dalam berkesenian. "Orangnya enerjik, suaranya indah. Saya selalu terharu melihat kekayaan budaya lokal seperti ini," ujar Syaharani yang tampak menangis terharu di atas panggung dan membuat suasana makin akrab. "Saya sudah berkeliling ke banyak daerah, tapi Banyuwangi ini memang lain. Kekayaan seni budayanya luar biasa. Saya akan terus berkolaborasi dengan musisi etnik lokal dan bikin klip video untuk lagu terbaru saya di Banyuwangi," kata Syaharani. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan konsep jazz pantai dipilih karena ingin pertunjukan jazz ini memberi sensasi baru dibanding yang biasa ditemui. "Semoga event wisata dan budaya seperti jazz pantai ini menjadi stimulan positif bagi daerah kami untuk terus membangun dengan tetap mempunyai basis kuat di bidang seni budaya," jelas Anas. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013