Malang (Antara Jatim) - CEO Arema Indonesia Iwan Budianto mengemukakan untuk mengarungi kompetisi musim depan kebutuhan anggaran tim berlogo kepala singa itu diperkirakan mencapai Rp45 miliar.
"Anggaran yang dibutuhkan memang lebih banyak dari musim 2013, karena pada musim depan Arema tidak hanya mengikuti kompetisi di dalam negeri saja, tapi juga kompetisi internasional, yakni AFC. Sehingga, kebutuhan anggarannya lebih banyak," tegas Iwan Budianto di Malang, Jatim, Senin.
Musim kompetisi 2014, selain melakoni laga di ajang Liga Super Indonesia (LSI), tim berjuluk Singo Edan itu juga akan berlaga di ajang AFC dan Piala Indonesia.
Lebih lanjut Iwan mengatakan, pada musim komeptisi 2013, kebutuhan anggaran Arema sekitar Rp40 miliar dan tahun depan dipastikan semakin besar, karena harus berlaga di tiga kompetisi sekaligus.
Menurut Iwan, saat ini manajemen masih menghitung secara detail kebutuhan anggaran untuk musim depan. "Setelah kita hitung baru kita ajukan anggaran ini kepada pemilik," ucapnya.
Selain alasan akan mengikuti tiga kompetisi pada musim depan, tambahan pengajuan anggaran untuk Arema itu juga disebabkan bertambahnya jumlah kontestan yang akan berlaga di ajang LSI, sehingga kebutuhan anggaran untuk laga tandang (away) juga semakin besar.
Sebenarnya, kata Iwan, kebutuhan dana yang meningkat itu hanya pada laga tandang saja karena kontestan yang bertambah, dari 18 klub pada musim 2013 menjadi 22 klub pada musim depan.
Disamping mengajukan anggaran tambahan kepada pemilik, manajemen Singo Edan bakal menggenjot pendapatan dari iklan. Oleh karena itu, saat ini mulai gencar mencari sumber pemasukan baru, baik dari iklan berupa "advertorial board" (a-board), "elektronik board" (e-board) maupun "sponsorship".
"Kami upayakan dalam waktu dekat ini iklan -board ini sudah bisa kami realisasikan, sehingga pemasukan yang diharapkan mampu menopang kebutuhan anggaran operasional tim bisa maksimal," ujar manajer bisnis dan pengembangan Arema Fuad Ardiansyah.
Pemasukan Arema dari iklan a-board selama musim kompetisi 2013 sebesar Rp2 miliar dan tahun depan diharapkan bisa meningkat 100 persen atau menjadi Rp4 miliar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013