Bojonegoro (Antara Jatim) - Kasat Lantas Polres Bojonegoro, Jatim, AKP Oscar Syamsuddin meminta guru melarang siswanya membawa kendaraan bermotor roda dua ke sekolah, sebab kalau hanya dengan operasi para siswa tidak akan jera. "Penertiban kecelakaan yang melibatkan para siswa bisa dilakukan kalau guru termasuk orang tua melarang siswa membawa kendaraan bermotor roda dua ke sekolah," katanya, Jumat. Ia menjelaskan pihaknya sudah pernah mendatangi ke sekolah-sekolah bertemu langsung dengan para guru dengan maksud agar melarang siswanya membawa kendaraan bermotor ke sekolah. Namun, katanya, guru juga kesulitan melarang siswanya membawa kendaraan bermotor roda dua ke sekolah. Bahkan, banyak orang tua yang medukung anaknya membawa sepeda motor ke sekolah. "Kalau orang tua mendukung anaknya membawa sepeda motor, maka penertiban para siswa yang berkendaraan bermotor sulit bisa dilakukan," katanya, menegaskan. Ia menyebutkan operasi penertiban terhadap para siswa yang berkendaraan bermotor roda dua yang baru saja dilakukan berhasil menjaring 102 siswa yang melakukan pelanggaran dalam berkendaraan. Menurut dia pelanggaran yang dilakukan para siswa yang terjaring operasi sebagian besar semuanya tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) juga tidak memakai helm. "Syarat bisa memiliki SIM minimal 17 tahun. Siswa SLTA hanya sedikit saja yang usianya 17 tahun," ujarnya. Yang jelas, menurut dia, angka kecelakaan yang melibatkan siswa yang berkendaraan bermotor roda dua cukup tinggi mencapai 28,7 persen dari sekitar 700 laka pada 2012. "Tahun ini angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan siswa jelas meningkat, sebab jumlah siswa yang berkendaraan sepeda motor terus bertambah. Hanya persisnya masih belum kami lakukan rekapitulasi," ucapnya. Melihat data angka kecelakaan itu, menurut dia, mengurangi angka kecelakaan yang melibatkan para siswa yaitu para siswa tidak membawa kendaraan bermotor roda dua baik ke sekolah juga untuk keperluan sehari-hari bukan dengan operasi. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013