Surabaya (Antara Jatim) - Manajemen PT Pelindo III (Persero) yang bekerja sama dengan PT Adhikarya membangun alat pengangkut petikemas otomatis "Automatic Container Transporter" (Monorel petikemas) berharap peralatan tersebut mampu mengurai kemacetan arus lalu lintas dari Pelabuhan Tanjung Perak ke sejumlah daerah.
"Untuk mempercepat solusi kepadatan lalu-lintas di kawasan tersebut, kami akan merilis dan mendemokan bagaimana pergerakan 'ACT' kepada masyarakat kepelabuhanan Sabtu mendatang (28/9)," kata Kepala Humas Pelindo III (Persero), Edi Priyanto, di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, perakitan monorel petikemas atau "ACT" tersebut dilakukan oleh PT Inka dan PT Len. Selain itu, pengujian kelaiakannya direalisasi BPPT.
"Sementara, pada pengenalan 'ACT' rencananya beberapa direksi BUMN, asosiasi kepelabuhanan, serta Menteri BUMN, Dahlan Iskan dijadwalkan hadir," ujarnya.
Ia optimistis, monorel petikemas yang akan menghubungkan Terminal Multipurpose Teluk Lamong dan Pelabuhan Tanjung Perak adalah jawaban dari kian padatnya volume arus barang di sekitar depo dan area kerjanya.
"Kalau kawasan Pelabuhan Tanjung Perak semakin macet, ke depan dapat mengakibatkan adanya 'in-efisiensi' pada distribusi logistik barang," tegasnya.
Jika "ACT" berhasil dilakukan di Surabaya, tambah dia, pada masa mendatang Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta juga akan mengoperasionalkan alat tersebut. Dengan demikian, arus barang di berbagai pelabuhan yang menjadi infrastruktur paling penting di Indonesia kian lancar.
"Kondisi itu sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat selaku pengguna barang. Bahkan, harga barang yang mereka beli semakin terjangkau," katanya.
Mengenai kedatangan Menteri BUMN ke Pelabuhan Tanjung Perak, Edi mengatakan, rencananya Dahlan Iskan juga siap melihat perkembangan proyek pembangunan Terminal Penumpang Modern di Pelabuhan Tanjung Perak.
"Kemudian, meninjau mega proyek Terminal Multipurpose Teluk Lamong dan melakukan kegiatan penghijauan di sana," katanya.
Terkait pembangunan Terminal Penumpang Modern di Tanjung Perak, dia berharap bisa diselesaikan pada bulan April 2014 sehingga akan bersamaan dengan penyelesaian Terminal Teluk Lamong yang segera dioperasikan awal Mei 2014. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013