Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Bojonegoro, Jatim, bisa memperoleh beras panenan baru dengan mudah karena panen padi berlangsung di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo di daerah setempat dan Tuban, sejak sebulan lalu. "Beras bisa diperoleh dengan mudah di tingkat pedagang, tapi harganya cukup tinggi," kata seorang pedagang beras di Bojonegoro Sakip (60), Jumat. Ia mengaku bisa memperoleh beras panenan baru dari pedagang yang melakukan pembelian gabah hasil panenan di sepanjang DAS Bengawan Solo, antara lain di sejumlah desa di Kecamatan Kalitidu, dan Trucuk, Bojonegoro terjadi sejak sebulan lalu. "Saat ini panen padi di dua kecamatan itu hampir rampung. Tapi tanaman padi di sepanjang DAS Bengawan Solo di sejumlah desa di Kecamatan Soko, Tuban baru mulai panen, sehingga pedagang tetap dengan mudah memperoleh beras," ucap Sakip, menegaskan. Hal senada disampaikan seorang pedagang beras lainnya Arif yang mengaku bisa memperoleh beras hasil pembelian dari pedagang sekitar enam ton/hari. Ia membandingkan jumlah perolehan beras yang dibeli dari pedagang itu cukup banyak dibandingkan dengan perolehan beras pada puncak panen tanaman padi di daerah setempat pada musim hujan yang rata-ratannya sekitar delapan ton/hari. "Setiap saya meminta pasokan beras dari penggilingan padi selalu tersedia sejak dua pekan terakhir," tutur seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo lainnya Indahwati. Hanya saja, menurut Sakip, dibenarkan Indahwati dan Arif, harga berbagai macam jenis beras di daerah setempat naik berkisar Rp300-Rp500/kilogam sejak sebulan lalu. Para pedagang di pasar setempat dan Pasar Kota menyebutkan harga pembelian beras panenan baru berkisar Rp7.800-Rp8.000/kilogram dengan harga penjualan ke konsumen sekitar Rp8.500/kilogram. Harga pembelian beras jatah warga miskin Rp6.400/kilogram yang semula Rp6,200/kilogram dengan penjualan ke konsumen mencapai Rp6.600/kilogram."Harga beras poles naiknya lebih tinggi lagi. Harga yang biasanya Rp8.000/kilogram naik menjadi Rp9.000/kilogram," jelas Sakip. Dimintai konfirmasi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bojonegoro Bambang Suharno mengatakan pihaknya tidak ada program melakukan operasi pasar, terutama penjualan komoditas beras karena stok beras di daerahnya mencukupi. "Pantauan kami stok beras di Bojonegoro selalu ada, sebab panen musim kemarau berlangsung di sejumlah wilayah," ucapnya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013