Bojonegoro (Antara Jatim) - Seratusan warga Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jatim, Kamis sekitar pukul 20.00 WIB menggelar demo menuntut Karaoke "Cheers" di desa setempat ditutup karena tidak memiliki izin. "Saya tadi langsung meminta kepada pemiliknya untuk menutup Karaoke "Cheers". Sebab karaoke ini izinnya untuk rumah makan bukan tempat karaoke," kata Koordinator warga Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Achmad Moenir, di lokasi Karaoke "Cheers". Ia menjelaskan "Cheers" membuka kegiatan karaoke sudah berjalan sekitar lima tahun. Padahal, awalnya sesuai yang disampaikan kepada warga lokasi "Cheers" akan dimanfaatkan untuk rumah makan. "Warga di sekitar lokasi "Cheers" bisa memaklumi karena pada awal izinya untuk rumah makan. Tapi kenyataanya yang dijual hal-hal yang tidak senonoh. Dulu waktu karaoke terbakar pekerjanya banyak yang lari ke rumah warga dengan pakaian minim," katanya, menegaskan. Ia yang datang bersama puluhan warga mengatakan pemilik Karaoke "Cheers" Lukito sudah menyanggupi akan menutup kegiatan Karaoke "Cheers". "Kalau memang tidak ditutup warga yang akan menutup. Warga yang menolak kegiatan Karaoke "Cheers" dari jamaah tahlil RT 13 dan 14 Desa Sukorejo," tegasnya. Ia juga mengecam jajaran yang berwajib membiarkan kegiatan Karaoke "Cheers" yang izinnya rumah makan bukan lokasi karaoke. Achmad Munir datang ke lokasi Karaoke "Cheers" usai menggelar tahlil dengan didampingi warga lainnya yang hampir semuanya berkain sarung dan berkopiah. Dimintai konfirmasi pemilik Karaoke "Cheers" Lukito mengakui izin "Cheers" bukan tempat karaoke, tapi untuk rumah makan. "Tapi semua lokasi karaoke di Bojonegoro izinnya rumah makan bukan karaoke. Kalau hanya lokasi saya yang tutup kan namanya tidak adil," jelasnya. Meski demikian, katanya, pihaknya akan menutup karaoke "Cheers" yang memiliki 20 karyawan agar permasalahan tidak berkembang. "Ya kalau diminta tutup ya saya tutup," ucapnya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013