Washington (Antara/RIA Novosti-0ANA) - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton Senin muncul untuk memberikan dukungan berhati-hati atas satu gagasan guna menempatkan senjata kimia Suriah di bawah kontrol internasional. Dia mengatakan ini akan menjadi "langkah penting" untuk mencegah penggunaannya di masa depan. "Jika rezim langsung menyerahkan stoknya kepada pengawasan internasional, seperti yang disarankan oleh Menteri Luar Negeri (John) Kerry dan Rusia, itu akan menjadi langkah penting," kata Hillary setelah bertemu dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih. Hillary, yang dipandang kemungkinan sebagai calon presiden namun yang pasti tetap menjadi salah satu tokoh masyarakat yang paling berpengaruh di Amerika Serikat meskipun saat ini tidak memegang jabatan publik, memperingatkan bahwa bagaimanapun mengejar rencana tersebut tidak harus menunda upaya internasional untuk mengatasi masalah cadangan senjata kimia Suriah. Dia menelepon secara eksplisit kepada Rusia agar bergabung dengan upaya internasional untuk menyelesaikan masalah ini. "Ini tidak ada alasan lain untuk menunda atau obstruksi," katanya, sebelum menyampaikan pidato dengan topik yang tidak berhubungan dengan penonton di Washington. "Dan Rusia harus mendukung masyarakat upaya tulus internasional atau dimintai pertanggungjawaban." Para pejabat pemerintahan Obama telah mengecam sengit Rusia karena memblokir, bersama China, upaya pimpinan AS untuk membujuk Dewan Keamanan PBB guna mendukung intervensi asing untuk mendukung pasukan oposisi di Suriah dalam perang saudara yang telah berlangsung dua tahun. Rusia, yang memiliki hubungan lama dengan Suriah, telah menyatakan bahwa itu bukan hak prerogatif negara-negara asing untuk memilih satu pihak dalam konflik internal nasional seperti yang terjadi di Suriah, dan bahwa intervensi tersebut harus disetujui oleh Dewan Keamanan PBB jika tidak dikatakan ilegal. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013