Surabaya (Antara Jatim) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, Ir H. La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan para pengusaha akan bekerja sama dan berjalan sinergis dengan Soekarwo dan Saifullah Yusuf (Karsa) yang diprediksi menjadi gubernur.
"Insya Allah tak ada hambatan berarti dan Karsa kembali memimpin Jatim di periode 2014-2019," kata La Nyalla ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.
La Nyalla yang juga Wakil Ketua Umum PSSI itu mengungkapkan, selama 4,5 tahun lebih memimpin Jatim, duet gubernur yang dikenal dengan Pakde Karwo-Gus Ipul tersebut memperlihatkan kinerja cemerlang.
"Bahkan terbukti di segala bidang, yakni bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, dan kesejahteraan rakyat. Itu realitas yang tak mungkin dibantah siapa pun," katanya.
La Nyalla menambahkan, tahun lalu, tingkat pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 7,27 persen. Capaian kinerja ekonomi ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional.
Di samping itu, tingkat PDRB Jatim 2012 mencapai Rp1.001 triliun. Di mana dalam skala nasional hanya ada dua provinsi dengan tingkat PDRB lebih dari Rp1.000 triliun.
"Selain Jatim, satu provinsi lainnya adalah DKI Jakarta," katanya.
Dengan tingkat PDRB Jatim 2012 sebesar itu, kepemimpinan Karsa di Jatim mampu memberikan kontribusi kepada PDB nasional lebih dari 14,68 persen.
Perbedaan Jatim dengan DKI Jakarta dalam konteks kontribusi PDRB terhadap PDB nasional tak lebih dari 2 persen.
"Kontribusi PDRB DKI Jakarta terhadap PDB nasional sekitar 16,32 persen pada 2012. Insya Allah tak lama lagi Jatim bakal melampaui DKI Jakarta, asal ada kinerja yang sinergis antara pemerintah dengan pengusaha dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di provinsi ini," katanya.
Sementara itu, hal lain yang perlu dicermati dari kepemimpinan Pakde Karwo-Gus Ipul selama ini, lanjut La Nyalla, adalah terjadinya lonjakan pendapatan per kapita yang cukup signifikan dari warga Jatim.
La Nyalla mengatakan, pada 2009 tingkat "income" per kapita warga Jatim sebesar USD 1.811 dan di 2012 sebesar USD 3.009 per kapita.
"Kinerja efisiensi permodalan dan investasi di Jatim juga lebih baik dibanding provinsi lainnya maupun nasional. Pada 2011, tingkat kinerja efisiensi permodalan dan investasi di Jatim berada di level 3,09 persen," kata dia.
Bandingkan dengan DKI Jakarta yang berada di level 4,7 persen dan nasional 4,6 persen. Artinya, kata dia, kinerja efisiensi permodalan dan investasi yang tingkat persentasenya makin rendah menunjukkan bahwa daerah itu makin kondusif dan bagus untuk investasi dan kegiatan usaha bisnis.
Mengaca pada sejumlah keberhasilan duet Pakde Karwo-Gus Ipul di era lima tahun pertama itu, pihaknya mendukung dan berjuang all out ketika Karsa II bertarung dalam kontestasi Pilkada.
"Yang penting, setelah Karsa dinyatakan menang oleh KPU, saya berharap mereka menjalankan semua komitmen yang telah dijanjikan kepada rakyat Jatim, khususnya pada kalangan pengusaha. Selain itu, kita bersama-sama nanti akan menjaga kondusifitas Jatim sehingga warga tak kecewa," ingatnya.
La Nyalla bersama sejumlah komponen masyarakat Jatim pada Pilkada Jatim 2013 ini berdiri, merapat, dan berjuang all out memenangkan Karsa. Komponen La Nyalla Academia juga aktif berkampanye dan menyosialisasikan via media sosial.
"Demi kepentingan rakyat Jatim secara keseluruhan, saya mengimbau semua pasangan menerima hasil penghitungan dan rekapitulasi KPU secara sportif. Khusus kepada BerKah (Khofifah Indarparawansa-Herman S Sumawiredja) agar bersikap legowo dan menerima kenyataan ini," katanya.
Ia mengimbau sebaiknya tak ada langkah mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) atas hasil Pilkada. Sebab, hal itu hakikatnya tak dikehendaki mayoritas rakyat Jatim.
"Mungkin keinginan hanya segelintir 'orang-orang Jakarta' yang mau mengajukan gugatan hasil Pilkada Jatim ke MK. Tapi, sebaiknya niatan itu diurungkan demi kepentingan rakyat Jatim secara luas," kata La Nyalla. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013