Sidoarjo (Antara Jatim) - Elemen masyarakat yang tergabung dalam Jawa Timur Democration Watch (JDW) minta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk lebih profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pemilihan umum.
Kordinator JCW Hermansyah mengatakan, pihaknya minta kepada penyelenggara pemilihan umum kepala daerah di Jawa Timur bekerja sesuai dengan amanat dan juga peraturan perundang-undangan yang ada.
"Kami harap penyelenggara pemilu tidak main-main dalam penentuan nasib Jatim lima tahun ke depan. Ini mengingat harapan itu akan menjadi tumpuan masyarakat di Jawa Timur," katanya, Kamis.
Ia mengemukakan, tidak hanya Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur yang harus profesional dalam menjalankan tugasnya, Badan Pengawas Pemilihan umum juga harus mengedepankan keprofesionalan mereka saat bertugas.
"Kami ingin masyarakat di Jawa Timur itu nantinya menjadi nyaman supaya bisa menyalurkan aspirasinya pada pemilihan kepala daerah pada akhir Agustus mendatang," katanya.
Ia mengatakan, pada tahapan pemilihan kepala daerah di Jawa Timur memang terdapat beberapa keganjilan di antaranya adalah dugaan kecurangan peserta pemilihan umum.
"Selain itu juga diwarnai dengan minimnya sosialisasi agenda pemilihan kepala daerah di Jawa Timur kepada warga masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, institusi penyelenggara pemilihan umum hendaknya menjamin hak kunstitusional warga di Jawa Timur supaya mereka bisa memberikan hak suaranya," katanya.
"KPU Jawa Timur juga harus bertanggungjawab terkait dengan belum masuknya masyarakat di Jawa Timur yang belum masuk ke dalam daftar pemilih tetap," katanya.
Sebelumnya, ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto dinilai lebih berpihak kepada satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur menyusul adanya pesan cepat lewat blackberry.
Elemen masyarakat yang tergabung dalam Jawa Timur Democration Watch (JDW) ini di antaranya berasal dari Pusat Studi Kebijakan Publik dan Advokasi Sidoarjo (Pusaka), Institute For Empowering and Education Sidoaro (Infreme), Jaringan Pemantau Pemilu Raya Sidoarjo (JPPR), Bunda Lover Sidoarjo, dan Irannala (Ikatan Remaja Anti Narkotika dan Pecinta Alam. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013