Lamongan, (Antara Jatim) - Kapolres Lamongan, Jawa Timur, AKBP Solehan mengaku akan menindak tegas siapa pun pelaku perusakan dalam bentrok antarwarga dan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang terjadi di wilayah itu, Senin dini hari. "Kami akan menindak tegas kepada para pelaku pengrusakan dalam bentrokan itu, tidak perduli siapapun dia dan apa pun ormasnya," katanya kepada wartawan di Lamongan, Senin. Kini, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab bentrokan yang melibatkan warga dengan ormas itu. Penyelidikan dilakukan dengan memeriksa 42 anggota ormas yang berhasil diamankan serta mencari siapa pemilik 50 senjata tajam yang juga telah diamankan usai bentrok. "Dari 50 senjata tajam yang kita sita, baru 22 senjata yang diakui oleh pemiliknya, seperti pedang, celurit, golok dan kayu balok," katanya. Meski demikian, Solehan belum bisa menyimpulkan pelaku bentrok antar warga dengan ormas, karena akan terus melakukan penyelidikan. Sebelumnya, Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono yang datang ke lokasi mengaku pemicu bentrok berawal dari persewaan permainan "Play station" milik warga. "Pemicu bentrok itu terjadi saat sejumlah anggota Front Pembela Islam (FPI) mendatangi tempat persewaan Play station pada malam takbiran lalu, dan terjadi bentrok dengan sejumlah warga. Kemudian anggota ormas meninggalkan tempat kejadian," katanya. Karena belum puas, pada Minggu malam hingga Senin dini hari sejumlah anggota ormas termasuk anggota FPI kembali mencari warga yang bentrok beberapa waktu lalu di tempat Play station dengan melakukan "sweeping". Akibatnya, dalam sweeping itu terjadi bentrok kembali yang mengakibatkan dua sepeda motor terbakar dan tiga orang mengalami luka bacok yang kini dirawat di rumah sakit Kabupaten Tuban. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013