Surabaya (Antara Jatim) - Empat pasangan calon gubernur Jawa Timur beradu program, visi dan misi di hadapan anggota parlemen dalam rangka kampanye hari pertama. @emilihan kepala daerah (Pilkada) setempat di Gedung DPRD tingkat I, Senin.
"Kampanye hari pertama, ditandai dengan penyampaian visi misi semua pasangan calon. Hal ini sesuai tahapan yang sudah tertera di peraturan KPU Jatim," kata Ketua DPRD Jatim Imam Sunardhi selaku pimpinan rapat paripurna istimewa.
Setiap calon diberi waktu selama 20 menit untuk menyampaikan programnya. Imam Sunardhi mengatakan, penyampaian harus dilakukan dengan santun dan tidak boleh ada teriakan dari pendukung sehingga menimbulkan kegaduhan.
"Selama 20 menit kami beri kesempatan untuk berbicara dan menyampaikan programnya. Kepada pendukung, kami harap tidak ada teriakan, apalagi terhadap pasangan calon lain," kata legislator asal Fraksi Partai Demokrat itu.
Kesempatan pertama disampaikan pasangan calon gubernur nomor urut 1, Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa). Mengenakan seragam khasnya, kemeja putih dan setelan hitam, mereka promosi program dan kebijakannya selama empat tahun terakhir memimpin Jatim.
"Perekonomian dan pembangunan di Jatim, sudah meningkat signifikan. Inilah yang akan kami lanjutkan jika dipercaya kembali memimpin Jatim. Kemudian, program-program pro rakyat akan terus kami tingkatkan," kata Soekarwo.
Kesempatan kedua, diberikan pasangan Eggi Sudjana-Muhammad Sihat. Pasangan yang berangkat dari jalur perseorangan tersebut lebih banyak mengkritisi kebijakan pemerintah yang selama ini dinilainya tidak berpihak ke rakyat kecil.
"Program bantuan langsung sementara mandiri sangat tidak mendidik rakyat. Bahkan, sumber daya alam maupun mineral di sini sangat tinggi. Tapi mengapa rakyatnya masih banyak yang miskin? Ini akan saya ubah jika dipercaya memimpin," kata Eggi Sudjana.
Kesempatan berikutnya disampaikan pasangan Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah. Pasangan yang diusung PDI Perjuangan itu juga masih mengkritisi kebijakan pemerintah saat ini. Di samping itu, mereka juga mengusulkan pembuatan kartu "jempol" untuk masyarakat.
"Kami memiliki program nyata di desa-desa, sehingga akan ada desa 'jempol'. Dengan kartu itu juga akan membantu masyarakat miskin untuk semua bidang, terutama kesehatan dan perekonomian," kata Bambang DH.
Sementara, kesempatan terakhir diberikan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S. Sumawiredja. Sama seperti dua pasang sebelumnya, mereka juga masih mengkritisi kebijakan pemerintah yang belum dirasakan rakyat.
"Kami juga memiliki program unggulan dari berbagai sektor. Total ada 9 program unggulan 'Berkah', seperti perbaikan pendidikan, pembangunan, perekonomian, kesehatan dan lainnya," kata Khofifah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013