Gresik, - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, akan membangun sumur bor di beberapa desa yang mengalami krisis air untuk mengantisipasi bencana kekeringan yang ada di wilayah itu. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gresik, Abu Hasan, Rabu mengatakan pembangunan sumur bor juga sebagai solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah kekeringan. Sebab, selama ini Pemkab Gresik menggunakan truk tangki untuk mengirimkan air kepada sejumlah wilayah yang dilanda kekeringan. "Dalam jangka panjang pengiriman air melalui tangki tidak efisien, sebab akan mengeluarkan banyak biaya dan memakan waktu lama, karena air terlebih dulu diambil di perkotaan kemudian dikirim ke wilayah yang krisis air," katanya. Hasan mengatakan, untuk membangun sumur bor pihaknya terlebih dahulu akan melakukan pemetaan wilayah yang dilanda krisis air, tujuannya agar warga yang akan mengambil air tidak terlalu jauh. "Sumur bor nantinya tidak hanya bisa dimanfaatkan warga pada saat musim kemarau. Tapi juga bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," katanya. Ia mengatakan, untuk pengajuan anggaran pembangunan sumur bor sudah diajukan, dan kini tinggal menunggu persetujuan dari anggota dewan Kabupaten Gresik. "Untuk tahun ini, dalam mengatasi kekeringan BPBD telah menyiapkan anggaran dari dana tidak terduga yang mencapai lebih dari Rp1,5 miliar," katanya. Selain itu, juga meminta bantuan kepada sejumlah perusahaan untuk membantu air bersih kepada warga yang membutuhkan. Sementara berdasarkan data BPBD Gresik, kekeringan di wilayah itu melanda 109 desa dan tersebar di empat kecamatan meliputi Kecamatan Cerme, Benjeng, Kedamean dan Duduksampeyan.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013