Malang (Antara Jatim) - Sejumlah sumber air yang selama ini menjadi andalan dalam memasok air di perusahaan daerah air minum Kota Malang, Jawa Timur, ditutup karena debit airnya terus mengecil. Direktur Utama perusahaan daerah air minum (PDAM) Kota Malang Jemianto di Malang, Selasa, mengatakan beberapa sumber air yang berada di wilayah perkotaan debitnya semakin menurun, sehingga lebih baik ditutup untuk mengurangi biaya operasional. "Menurunnya debit air tersebut disebabkan oleh lingkungan yang terdegradasi secara berkelanjutan (terus menerus) dan tidak ada perbaikan, bahkan jumlah sumur artesis juga semakin banyak, sehingga menyedot air bawah tanah yang cukup besar," tegas Jemianto. Ia mencontohkan, debit sumber air di kawasan Supiturang dan Dieng, yang sebelumnya mencapai 20 liter/detik turun menjadi 12 liter/detik. Untuk mengantisipasi agar debit air sumber yang menjadi bahan baku air PDAM ini tidak terus menurun, lanjutnya, dalam waktu dekat ini akan diterbitkan peraturan daerah (perda) yang melarang penggunaan air bawah tanah (ABT), termasuk hotel dan industri. Ke depan, katanya, seluruh usaha dan industri maupun hotel dilarang menggunakan ABT untuk memenuhi kebutuhan airnya, tapi harus menggunakan air PDAM agar penggunaan ABT bisa dikontrol, sekaligus sebagai upaya konservasi air. Untuk saat ini, perbandingan penggunaan antara air bawah tanah dengan PDAM di hotel-hotel maupun industri masih 60:40, artinya penggunaan ABT masih 60 persen dan PDAM 40 persen, padahal kesepakatan dengan Badan Lingkungan Hidup adalah 70:30. Ia menegaskan PDAM mampu memenuhi kebutuhan air untuk hotel maupun industri."Kalau perda tentang penggunaaan ABT ini sudah disahkan, hotel dan industri wajib tunduk pada peraturan, jika ada pelanggaran pasti juga ada sanksi, bahkan rumah tangga pun wajib mengontrol penggunaan airnya, khususnya yang maish menggunakan sumur," kata Jemianto, menegaskan. Menyinggung pasokan air setelah sejumlah sumber air ditutup, Jemianto yang akrab dipanggil Jimmy itu mengatakan akan mencari sumber air baru yang debitnya lebih besar, terutama di wilayah Kabupaten Malang. "Kami sudah melakukan pendekatan dengan Pemkab Malang maupun Pemkot Batu terkait penggunaan sumber air untuk memasok PDAM Kota Malang yang terus bertambah," ujarnya. Selama ini kebutuhan air PDAM Kota Malang lebih banyak dipasok dari wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu. Bahkan, sumber air baru yang dibidik untuk memenuhi kebutuhan air pelanggan juga berada di wilayah Kabupaten Malang, yakni Sumber Pitu di Kecamatan Tumpang dan Karangan di Kecamatan Karangploso.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013