Oleh Royke Sinaga Jakarta (Antara) - PT Industri Gula Glenmore, perusahaan pabrik gula terpadu milik BUMN Perkebunan menunjuk PT Rekayasa Industri (Rekind) untuk menjadi kontraktor pelaksana Engineering, Procurement, Construction (EPC) pembangunan pabrik gula berkapasitas produksi 9.000 ton gula putih premium per hari. Penandatangan penyerahan surat EPC dilakukan antara Dirut PT Glenmore Ade Prasetyo dengan Dirut Rekind M. Ali Suharsono disaksikan Menteri BUMN Dahlan Iskan di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Selasa. Direktur Utama Rekind M. Ali Suharsono mengatakan sebagai perusahaan EPC yang ditunjuk untuk membangun pabrik gula terpadu Glenmore tersebut menargetkan dapat diselesaikan dalam waktu dua tahun. "Kami harapkan Agustus 2015, PG Glenmore sudah mulai beroperasi," ujar Ali. PT Industri Gula Glenmore merupakan anak usaha tiga BUMN Perkebunan yaitu PTPN III dengan jumlah saham sebesar 60 persen, PTPN XI 10 persen, dan PTPN XII sebesar 30 persen. Glenmore merupakan pabrik gula terpadu dengan produk utama gula putih premium dan produk-produk ikutan berupa bio-ethanol, bio-fertilizer, pakan ternak dan adanya ekses power. Pabrik berlokasi di kawasan Kebun Kalirejo PTPN XII, di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ini menempati areal seluas 102,4 hektare. Direktur Utama Glenmore Ade Prasetya mengatakan, pembangunan pabrik gula terpadu ini dibutuhkan investasi sebesar Rp1,5 triliuin yang pendanaannya sebesar 30 persen dari pemegang saham, dan selebihnya 70 persen dari pinjaman perbankan. "Pinjaman perbankan diperoleh dari kredit investasi Mandiri, Bank BRI, Bank Bukopin, dan Bank Jatim. Selebihnya dari masing-masing pemegang saham," ujar Ade. Sementara itu, Dirut PTPN XII Irwan Basri mengatakan bahan baku berupa tebu akan dipasok dari kebun PTPN XII di kawawan Banyuwangi dan Jember yang terdekat dengan pabrik. Untuk memenuhi kapasitas tersebut dengan masa giling 150 hari per tahun, diperlukan tebu sebanyak 900.000 ton-1,2 juta ton, atau setara luas tanam 9.000 ha-10.000 ha. Selain pabrik gula, proyek Glenmore itu juga membangun pabrik bio-ethanol berbahan baku tetes gula berkapasitas 80 kiloliter/hari dengan masa olah 150 hari sehingga akan diproduksi 12.000 kiloliter selama masa olah. Pabrik pengolahan pupuk organik berbahan baku blotong berkapasitas 180 ton/hari sehingga akan diperoleh pupuk organik sebanyak 90 ton per hari. Selanjutnya pabrik pakan ternak berbahan baku pucuk tebu berkapasitas 300 ton per hari, termasuk usaha sampingan memproduksi daya listrik berbahan uap dan akan diperoleh daya 4-6 MW. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013