Gresik, (Antara Jatim) - Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik, Jawa Timur akan meningkatkan pengawasannya ke setiap perusahaan di wilayah itu pascakebocoran gas jenis sulfur yang menimpa PT Smleting. Kepala Disnaker Gresik, Siswadi Aprilianto di Gresik, Kamis mengatakan bahwa bocornya gas di PT Smelting yang mengakibatkan ratusan warga diungsikan, telah menjadi perhatian serius Pemkab Gresik, untuk itu akan meningkatkan pengawasan ke semua perusahaan di Kabupaten Gresik. Diakuinya, hingga kini tim pengawas kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang diturunkan Disnaker untuk memeriksa kebocoran gas di PT Smelting, masih belum bisa menyimpulkan gas itu dari mana asalnya. Sebab, pada saat kejadian tidak ada satu pun karyawan PT Smelting yang menjadi korban, namun justru warga yang yang ada di sekitar perusahaan yang menjadi korban. "Tim Labfor Polda Jatim juga pun belum mengerluarkan hasil penyelidikannya, apakah itu gas pipa milik PT Smelting atau perusahaan lainnya, sebab di wilayah itu banyak perusahaan yang memiliki gas berbahaya," katanya. Sementara ketika tim pengawas Disnaker meminta keterangan manajemen PT Smelting terkait kebocoran gas beracun, juga mengaku alarm sebagai tanda bahaya tidak berbunyi. "Pengakuan manajemen, ketika ada kebocoran gas alarm tidak berfungsi sehingga tidak bisa dilakukan antisipasi, dan pihak PT Smelting juga masih menyelidiki lokasi kebocorannya," katanya. Untuk itu, Disnaker akan memerintahkan bidang pengawas melanjutkan pemeriksaan dan pengawasannya ke mesin produksi PT Smelting. "PT Smelting juga menggandeng pihak ketiga PT Sucopindo untuk lakukan pemeriksaan alat-alat produksi dan perangkatnya, dan diharapkan dalam waktu dekat ada hasilnya," katanya. Sebelumnya, ratusan warga Desa Romo, Kecamatan Manyar, diungsikan ke Sarana Olah Raga (SOR) Tridharma akibat menghirup gas perusahaan PT Smelting Gresik, Minggu (7/7) kemarin. Ratusan penduduk itu mengaku tidak bisa menelan ludah, sehingga merasa pusing dan sebagian pingsan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013