Malang (Antara Jatim) - Unit pelaksana teknis satuan tugas daerah konsultan keuangan mitra bank Kantor Bank Indonesia (KBI) Malang khawatir akan terjadi kenaikan suku bunga kredit bagi usaha mikro kecil menengah akibat adanya kenaikan BI Rate menjadi 6,00 persen.
Ketua unit pelaksana teknis satuan tugas daerah konsultan keuangan mitra bank (UPT Satgasda KKMB) KBI Malang Sunardi di Malang, Rabu, mengatakan kenaikan BI rate dari 5,75 persen menjadi 6,00 persen, kemungkinan besar juga akan diikuti dengan kenaikan suku bunga untuk kredit permodalan bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Kami berharap perbankan tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga kredit permodalan UMKM. Sebab, kalau ada kenaikan pasti akan merepotkan UMKM, apalagi UMKM juga sudah terimbas dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)," tegasnya.
Kenaikan harga BBM, lanjutnya, berimbas pada hampir seluruh komponen, baik komoditas pangan maupun nonpangan yang secara otomatis juga mempengaruhi biaya operasional UMKM. Kalau harga semua komoditas naik, termasuk hasil produksi dari UMKM, dikhawatirkan daya beli masyarakat akan menurun.
Kalau omzet UMKM ini menurun, katanya, tentu akan berpengaruh kuat terhadap kemampuan UMKM dalam membayar angsuran kredit mereka di perbankan yang berpotensi munculnya kredit macet.
Oleh karena itu, tegas dosen Universitas Mederka Malang itu, perbankan jangan buru-buru menaikkan suku bunga kredit UMKM tersebut, meski BI rate sudah naik pada pertengahan Juni lalu.
Menyinggung serapan kredit UMKM melalui fasilitas KKMB KBI Malang, Sunardi mengatakan sekitar Rp50 miliar yang dikucurkan bagi 521 UMKM di wilayah Karesidenan Malang.
Nominal kredit tersebut, kata Sunardi, mengalami kenaikan signifikan jika dibandingkan pada kuartal pertama tahun 2012 yang hanya sebesar Rp30 miliar.
"Kami berharap ada skema bunga kredit bagi UMKM ini. Memang normalnya 12 persen/tahun, tapi kan masih bisa ditekan lebih rendah lagi, seperti skema yang berlaku bagi koperasi yang menggunakan dana perbankan, bunganya hanya 5,5 persen/tahun," ujarnya, menambahkan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013