Sampang (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemkab Sampang telah sepakat akan meminta warga Syiah dari lokasi penampungan ke luar Kabupaten Sampang, kata Ketua DPRD setempat Imam Ubaidillah, Kamis. "Ini sesuai dengan informasi yang baru saja disampaikan Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf dan saat ini Pemprov masih sedang membahas teknis perpindahannya," kata Imam Ubaidillah seusai menerima perwakilan ulama yang meminta agar kelompok aliran Islam Syiah itu dipindah dari Sampang, Kamis siang. Menurut Imam Ubaidilah lokasi yang disediakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk kelompok pengikut aliran Syiah ini ialah di Puspa Agro Sidoarjo. Mereka nantinya akan disediakan rumah tinggal khusus bagi kelompok aliran ini. Kebijakan pemerintah memindah kelompok aliran Islam Syiah dari lokasi pengungsian di gedung olahraga Wijaya Kusuma Sampang, ini atas desakan mayoritas ulama Madura yang merasa terancam dengan berkembangnya paham berbeda di Sampang, yakni aliran Islam Syiah. Kelompok aliran Islam dibawah pimpinan ustat Tajul Muluk dinilai sesat dan meresahkan warga, karena di Sampang sendiri merupakan mayoritas beralian Sunni. Sebelumnya puluhan Kiai yang mengaku merupakan perwakilan dari empat kabupaten di Madura mendatangi kantor DPRD Sampang, meminta agar pengungsi Syiah yang berada menempati GOR Wijaya Kusuma Sampang itu secepatnya dipindah. Juru bicara Kiai Madura KH Nuruddin A Rahman saat berdialog dengan pimpinan DPRD Sampang mengatakan, aliran Islam Syiah perlu diusir dari Sampang, karena aliran itu jelas sesat dan selama ini telah melakukan penistaan agama yang dilakukan oleh pimpinannya Tajul Muluk. "Permintaan ini kami sampaikan agar tidak terjadi kejadian yang lebih besar lagi di Sampang ini sebagaimana kejadian sebelumnya," kata Nuruddin. Mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah RI (DPD RI) asal Bangkalan ini lebih lanjut menjelaskan, Kiai di Madura, selama ini merasa dinodai, oleh ajaran Tajul Muluk yang menurutnya menyimpang itu. Tapi dalam kesempatan itu Nuruddin tidak menjelaskan, bentuk penyimpangan ajaran dimaksud. Selain mendatangi kantor DPRD Bangkalan, para ulama ini juga menggelar istighatsah di lapangan Wijaya Kusuma di depan kantor Pendopo Pemkab Sampang. Istighatsah itu dimaksudkan agar para penganut aliran Islam Syiah kembali ke aliran Sunni yang menurut para ulama itu dianggap sesat dan menyimpang. Secara terpisah Ketua Dewan Syuro Ahlul Bait Indonesia (ABI) Dr Umar Shahab menyayangkan upaya pengusiran penganut Islam Syiah dari Sampang, Madura ini, hanya karena beda aliran, apalagi ajarannya dianggap sesat. Ia menilai, upaya semacam itu bukanlah salah satu bentuk yang baik dan justru menciderai demokratisasi, keragamaan serta kebebadan beragama di Indonesia.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013